Asrorun Niam soal Putusan MK: Usai Bertanding, Saatnya Bersanding

23 April 2024 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Niam. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Niam. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres 2024. Dengan putusan ini, maka paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tetap menjadi paslon pemenang pemilu.
ADVERTISEMENT
Asrorun Niam Sholeh mengajak masyarakat untuk mentaati dan menghormati putusan hukum tersebut. Sebab, kata dia, putusan MK merupakan upaya terakhir dalam proses Pilpres 2024.
“Putusan MK terkait pilpres yang dibacakan kemarin mengakhiri proses pemilu, hasilnya final dan mengikat. Kontestasi yang absah dan diatur dalam peraturan perundang-undangan sudah usai. Usai bertanding, saatnya bersanding," ujar Niam usai Rapat Pimpinan MUI di kantornya, Jakarta Selasa (23/4).
Lebih lanjut, Ketua MUI Bidang Fatwa itu juga menyampaikan selamat kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia berharap presiden dan wakil presiden terpilih diberikan kekuatan oleh Allah SWT dalam menjalankan tugas memimpin bangsa Indonesia selama 5 tahun mendatang. Terus berkomitmen mewujudkan janji kampanye untuk menjamin keamanan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menhan Prabowo Subianto upload foto bareng Gibran Rakabuming Raka. Foto: Instagram/@prabowo
“Bangsa yang besar adalah yang terus mengedepankan kebersamaan dan kepentingan masyarakat yang lebih besar. Semua elemen, baik yang menang maupun yang kalah, punya tanggung jawab untuk membangun bangsa sesuai dengan lingkup dan kompetensinya. Tidak boleh ada dendam. Sebaiknya terus bersama, dan tidak meninggalkan yang lain dalam membangun bangsa. Dengan kebersamaan, dan keterlibatan seluruh elemen, maka akan memudahkan kita dalam mewujudkan tujuan pembangunan," ujarnya.
“Jangan lagi ada narasi yang provokatif dan membelah. Saatnya bersatu untuk maju membangun bangsa secara bersama-sama," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Niam juga menyampaikan optimismenya bahwa bangsa Indonesia akan maju dan berkembang dengan kepemimpinan Prabowo-Gibran.
“Tidak ada pemimpin yang sempurna. Presiden terpilih Prabowo-Gibran adalah kombinasi sosok pemimpin senior-junior yang saling melengkapi. Kesuksesan kepemimpinan ditentukan dengan niat dan keikhlasan untuk mengabdi. Di samping itu juga komitmen kesinambungan. Prinsip pembangunan, mempertahankan yang lama yang bagus, menyempurnakan agar lebih bagus serta menginovasi seiring dengan perkembangan masyarakat," pungkasnya.
ADVERTISEMENT