SQUARE, pembuatan APD tenaga medis

APD Gratis untuk Tenaga Medis dari Para Penjahit Rumahan

26 Maret 2020 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan baju hazmat di Jakarta. Foto: ANTARA/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan baju hazmat di Jakarta. Foto: ANTARA/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Tenaga medis menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien COVID-19, baik di rumah sakit maupun pusat-pusat kesehatan lain. Sayangnya, tak semua pusat kesehatan punya Alat Pelindung Diri (APD) macam pakaian hazmat (hazardous materials).
ADVERTISEMENT
Di tengah keterbatasan APD bagi tenaga medis, banyak warga, selebritis, influencer, berlomba-lomba menggalang donasi untuk penyediaan APD bagi tenaga medis.
Salah satunya adalah Budhi Hermanto, seorang warga di Yogyakarta yang menggandeng sejumlah penjahit rumahan yang ada di DIY untuk memproduksi APD secara mandiri.
Budhi yang merupakan Direktur Klinik Adiwarga Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) ini, awalnya mengajak para penjahit rumahan melalui media sosial. Kini ia telah berhasil mengumpulkan delapan kelompok penjahit rumahan dalam waktu seminggu terakhir.
"Awalnya lewat media sosial, lalu banyak yang minat saya akhirnya buat whatsapp group. Awalnya empat kelompok jahit, sekarang sudah delapan kelompok jahit yang bergabung," kata Budhi kepada kumparan (26/3).
APD buatan penjahit rumahan di Yogyakarta. Foto: Dok. Budhi Hermanto
Budhi dan para penjahit rumahan secara sukarela membuat APD mandiri untuk nantinya didistribusikan ke sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Ini kan aksinya sangat spontan tidak bawa institusi apa pun, ada teman yang nyumbang bahan ada juga yang menyumbang uang," kata Budi
Hal ini dilakukan karena kegelisahannya melihat banyak tenaga medis yang menggunakan jas hujan bahkan kresek sebagai pengganti APD.
"Di tengah wabah ini, satu-satunya harapan mereka yang ada di layanan kesehatan, saya lihat banyak yang pakai jas hujan, kresek di potong-potong, kok saya jadi kepikiran, saya telepon kolega, teman-teman penjahit, ternyata banyak yang mau bantu," kata Budhi.
APD buatan penjahit rumahan di Yogyakarta. Foto: Dok. Budhi Hermanto
Budhi kemudian mencari jurnal atau panduan untuk membuat APD, yang ternyata pembuatannya tidak sederhana, ia akhirnya berdiskusi dengan salah satu rekannya yang merupakan dokter bedah.
"Pembuatannya memang tidak sederhana, tapi saya ikuti dari modul yang ada lalu dibawa ke rumah sakit terdekat, dibawa ke dokter bedah, katanya itu bisa karena darurat, tinggal dikasih disinfektan sebelum didistribusikan," lanjut Budhi.
ADVERTISEMENT
Hingga ini proses pembuatan APD masih dilakukan, ia juga mengirim modul ke beberapa rekan di daerah lain yang ingin membuat APD yang sama.
"Ada dari Banyumas, Purwokerto juga perlu APD, enggak cukup waktunya kalau dikirim dari sini (Yogyakarta), akhirnya saya kirim modulnya, kasih tahu bahannya, jadi mereka bisa produksi sendiri," kata Budi.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten