Anies: Kasus Aktif Turun 100 ribu, PPKM di Jakarta Terbukti Efektif

1 Agustus 2021 14:41 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrean kendaraan teerlihat menjelang titik penyekatan baru di Mampang, Jakarta, Kamis (15/7).  Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Antrean kendaraan teerlihat menjelang titik penyekatan baru di Mampang, Jakarta, Kamis (15/7). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksanaan PPKM Darurat dilanjutkan dengan PPKM Level 4 di Jakarta menunjukkan hasil positif. Kasus corona di Jakarta terus turun, baik penambahan kasus harian maupun kasus aktif.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan saat ini kasus aktif di Jakarta sudah turun sekitar 100 ribu kasus. Angka ini dibandingkan saat awal PPKM darurat dengan kondisi sekarang.
“Tanggal 16 Juli, di Jakarta ada 113 ribu kasus, hari ini akhir Juli, 2 minggu kemudian 17 ribu, bayangkan turun 100 ribu kasus aktif,” ujar Anies usai hadiri Vaksinasi Merdeka di Polda Metro Jaya, Minggu (1/8).
Selama PPKM, misi utamanya tentu mengurangi mobilitas warga. Berbagai pembatasan dilakukan, mulai penyekatan di 100 titik hingga sejumlah persyaratan bagi mereka yang terpaksa berkegiatan di luar rumah.
Segala jerih payah pembatasan dan penekanan mobilitas warga hasilnya bisa dirasakan saat ini.
“Ini bukti konkret bahwa pembatasan mobilitas yang dikerjakan kemarin efektif, mari kita teruskan,” ungkapnya.
Penyekatan kendaraan dari Tangerang ke Jakarta, pada Rabu (7/7). Foto: Dok. Istimewa
Oleh karena itu, Anies mengimbau kepada semuanya untuk jangan kendor. Meski kasus turun, secara data positivity rate di Jakarta masih di angka 15%. Ini masih jauh di atas standar WHO yakni 5%.
ADVERTISEMENT
“Saya mengajak semua untuk jangan kendor, ini belum selesai, kapan nanti bisa merasakan aman? Positivity rate kita masih 15%, 16 Juli, 15 Juli positivity rate 45%, 45% turun jadi 15% Insyaallah kalau ini di bawah 5% kita bisa melaksanakan masuk zona aman,” pungkasnya.