Anies: Kami Sampaikan Apa Adanya, COVID-19 Nyata, Risikonya Besar

16 September 2020 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus corona kini telah merenggut 9.100 jiwa di Indonesia. Virus ini menyerang siapa saja, tak memandang usia, jenis kelamin, pekerjaan, maupun status sosial.
ADVERTISEMENT
Bahkan, hari ini, salah satu putra terbaik Betawi, Sekda DKI Saefullah, berpulang usai sepekan berjuang melawan virus corona.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan bahaya virus corona begitu nyata. Kasus corona yang merenggut nyawa almarhum Saefullah, diharapkan Anies, jadi pelajaran warga Jakarta agar jangan ada yang meremehkan virus ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers PSBB di Balai Kota, Jakarta, Minggu (13/9). Foto: Pemprov DKI Jakarta
"Saya selalu garis bawahi, pesan dari kami tidak pernah ditambahin, tidak pernah dikurangi. Kami sampaikan apa adanya. COVID-19 nyata, risikonya besar. Dan ini adalah contoh nyata risiko terburuk bila terpapar COVID. Dan yang terpapar adalah saudara kita sendiri," tutur Anies di Balai Kota, Jakarta, usai melepas jenazah Saefullah, Rabu (16/9).
"Saya harap bagi seluruh masyarakat Jakarta, jadikan ini sebagai sebuah pelajaran. Kondisinya memang mengkhawatirkan, dalam artian sesungguhnya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Anies tak henti-hentinya mengingatkan semua warga Jakarta untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Mulai dari tertib mengenakan masker dan jaga jarak, serta tetap di rumah dalam menjalankan aktivitasnya.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah saat menjawab pertanyaan awak media. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Menurutnya, kondisi pandemi COVID-19 yang belum diketahui kapan berakhirnya ini selalu berisiko, karena bisa menularkan siapa saja. Apalagi, pihak-pihak yang selalu berhadapan langsung dengan risiko tersebut, misalnya dokter hingga tenaga kesehatan.
"Ini bukan kondisi yang bisa dientengkan dan jangan pernah dianggap enteng. Pesan saya kepada seluruh masyarakat Jakarta, jadikan ini pelajaran bagi semuanya dan jaga keselamatan kita semua, jaga keselamatan orang lain," tutup Anies.
Saefullah meninggal dunia pada usia 56 tahun usai terinfeksi virus corona selama sepekan terakhir. Ia sempat dirawat di RS MMC sejak 8 September. Lalu pada 13 September dini hari, Saefullah dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto karena kondisinya memburuk, hingga akhirnya hari ini wafat.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona