Amien Rais: Kubu 01 Masuk ke Desa, Bagi Sembako dan Uang

12 Maret 2019 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amien Rais, saat memasuki Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat, (1/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais, saat memasuki Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat, (1/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, menyebut timses Jokowi-Ma'ruf melakukan politik uang. Hal ini ia katakan saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertema “Tolak Money Politics” di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
ADVERTISEMENT
Amien sendiri mengaku mendapat laporan dari seseorang.
“Kubu 01 kuat sekali, Pak. Sudah masuk ke desa-desa, sudah masuk ke kota-kota, kecamatan. Bahkan dikawal oleh baju cokelat membagi-bagikan sembako memberikan uang dan lain-lain untuk memilih pasangan 01 itu,” ujar Amien.
Mantan Ketua MPR RI ini juga bercerita soal Jokowi yang didukung para pengembang. Ia mengklaim hal ini merupakan pernyataan Ahok sewaktu mengadakan briefing dengan Pemda Jakarta.
“Kita masih ingat ketika Ahok dalam briefing dengan Pemda Jakarta waktu itu. Eh saya kasih tahu ya, kamu nggak tahu toh, Pak Jokowi itu menang presiden karena pengembang. Jadi pengembang ini yang membayari kemenangan Pak Kowi ini, Pak Kowi," ujar Amien.
Hal ini kemudian ia katakan berdampak kepada pengusutan kasus kebakaran lahan yang terjadi pada 2015.
Diskusi publik bertema tolak money politik di Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta, Selasa (12/3). Foto: Ajo Darisman/kumparan
“Kita masih ingat kebakaran hutan luar biasa tahun 2015 saya kira, kemudian Pak Kowi ini mengatakan harus dibawa ke meja hijau siapa yang bakar hutan secara masif itu. Kemudian saya tunggu ini ada peristiwa besar. Dua minggu kemudian para penyumbang yang memenangkan itu datang ke Istana. Kemudian kira-kira, Bapak, apa bapak lupa dulu kami yang membiayai kampanye Bapak. Oh gitu toh, kalau gitu enggak usah dilanjutkan,” tutur Amien.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Ia juga menilai saat ini politik uang sudah masuk ke sum-sum tulang bangsa Indonesia. Bahkan sudah menjadi DNA bangsa Indonesia.
“Ada yang bilang money politics sudah menjadi DNA bangsa Indonesia, berarti sudah tidak bisa diapa-apakan,” lanjutnya.
Apalagi semakin mendekati pemilihan pada 17 April mendatang, politik uang ini semakin kencang menurutnya.
“Sekarang ini apalagi menjelang April ini, para money worshipper, para pemuja uang itu sedang menggunakan cara yang paling gampang paling vulgar paling konyol untuk menakhlukan agar memilih. Kalau enggak uang ya sembako,” ujarnya.
“Kalau uang hanya menyentuh pak camat, bupati, wali kota itu mungkin damage controlnya masih mudah. Masih mudah membatasi kehancuran itu. Tetapi kalau yang terkena itu pucuk pimpinan negara, itu kiamat kecil,” tegas Amien.
ADVERTISEMENT