Akhirnya Bos WikiLeaks Julian Assange Bisa Pakai Internet Lagi

15 Oktober 2018 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Julian Assange diberi kewarganegaraan Ekuador. (Foto: AFP/Justin Tallis)
zoom-in-whitePerbesar
Julian Assange diberi kewarganegaraan Ekuador. (Foto: AFP/Justin Tallis)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah hampir setengah tahun, akhirnya Julian Assange bisa kembali menggunakan internet. Pasalnya, Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, telah membuka lagi akses internet untuk pendiri situs pembocor rahasia WikiLeaks itu.
ADVERTISEMENT
Sudah lebih dari enam tahun Assange berlindung di dalam Kedubes Ekuador tersebut. Sekitar enam bulan lalu Kedubes Ekuador mematikan akses internet untuk Assange karena tulisannya di media sosial dianggap mengganggu hubungan diplomasi mereka dengan Inggris dan Rusia.
Diberitakan Reuters, pada Minggu (14/10), Kedubes Ekuador membuka sebagian akses internet bagi Assange. Hal ini diumumkan oleh WikiLeaks melalui akun Twitter mereka yang dibenarkan oleh pengacara Assange, Greg Barns.
Selama tidak memiliki akses internet, Assange hanya bisa berkomunikasi dengan Barns. Menurut WikiLeaks, dibukanya akses internet bagi Assange dilakukan setelah dua pejabat PBB bertemu dengan Presiden Ekuador Lenin Moreno pada Jumat pekan lalu.
"Sebuah perkembangan yang positif bahwa melalui intervensi PBB, Ekuador mengakhiri sebagian isolasi atas Assange, walau kami prihatin kebebasannya dalam menyampaikan opini masih dibatasi," kata Kristinn Hrafnsson, pemimpin redaksi WikiLeaks.
ADVERTISEMENT
Assange berlindung di Kedubes Ekuador setelah pengadilan Inggris memerintahkan agar dia diekstradisi ke Swedia atas kasus tuduhan pelecehan seksual. Kasus itu memang kemudian dibatalkan, namun Assange masih enggan keluar dari Kedubes Ekuador.
Dia khawatir ditangkap dan diekstradisi ke Amerika Serikat jika keluar dari kantor tersebut. WikiLeaks yang didirikannya telah banyak membocorkan dokumen-dokumen intelijen rahasia AS dan Assange diselidiki atas hal ini.
"Perkara utamanya, syarat bahwa Inggris mengupayakan Julian tidak akan diekstradisi ke AS masih belum diperoleh," kata Barns kepada Reuters.