Airlangga Salurkan Bansos di Labuan Bajo: Jokowi Minta Tiap Bulan 10 Kg per KPM

15 Januari 2024 11:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kegiatan pembagian bantuan pangan di Gudang Bulog, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (15/1). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kegiatan pembagian bantuan pangan di Gudang Bulog, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (15/1). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyalurkan bantuan pangan beras bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di Gudang Bulog, Kelurahan Batu Cermin, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (15/1).
ADVERTISEMENT
Airlangga menyatakan, bantuan pangan ini diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan masing-masing beras 10 kilogram.
"Pertama, program ini adalah program yang diselenggarakan pemerintah untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Jadi selain bapak ibu yang 100 (undangan), ada 22 juta seluruh Indonesia," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya di Gudang Bulog, Kelurahan Batu Cermin, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (15/1).
Airlangga juga menyatakan bantuan diberikan akibat adanya El Nino, yang membuat kekeringan dan musim tanam menjadi mundur.
"Kenapa ini (bantuan pangan) diberikan, karena kita melihat akibat El Nino kekeringan terus, maka musim tanam mundur. Yang biasanya November-Desember, ini mundur Januari-Februari," ucap Airlangga.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kegiatan pembagian bantuan pangan di Gudang Bulog, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (15/1). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Ia juga mengatakan, akibat dari mundurnya musim tanam, panen raya pun mundur.
ADVERTISEMENT
"Akibatnya yang biasanya bulan April kita panen raya, ini mundur ke bulan Juni," jelasnya.
Atas hal ini, pemerintah pun mengimpor beras sepanjang tahun 2023 sebesar 3,5 juta ton beras.
"Nah kemarin sepanjang tahun (2023), pemerintah impor beras sebesar 3 juta ton. 3,5 juta ton, 3 juta sudah masuk 500 ribu bulan ini. Dan bapak Presiden juga sudah mengutus untuk menambah di tahun 2024 ini, itu untuk 3 juta (ton beras) lagi," tuturnya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kegiatan pembagian bantuan pangan di Gudang Bulog, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (15/1). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Kini 2 juta ton beras telah ditender oleh Bulog, dan menurut Airlangga, tiap-tiap keluarga penerima manfaat (KPM) akan diberi beras sebesar 10 kilogram.
"Dan 2 juta sudah ditender oleh Bulog, sehingga tinggal datang, ini langsung datangnya ke daerah-daerah. Sehingga kita lihat beras di Bulog banyak, jadi ibu-ibu aman," ungkap Airlangga.
ADVERTISEMENT
"Tentunya untuk itu bapak Presiden minta setiap bulan keluarga penerima manfaat ini diberi 10 kilogram beras," pungkasnya.