AHY: PDIP dan Gerindra Paling Diuntungkan di 2019 karena Usung Capres

AHY di acara pembekalan Caleg DPR Partai Demokrat, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (10/11). (Foto: Ricad Saka/kumparan)

Partai Demokrat membebaskan calegnya untuk menggunakan strategi apa pun guna bisa meraih kemenangan di daerah pemilihannya masing-masing. Dengan demikian, strategi yang diterapkan para caleg harus disesuaikan dengan karakter dapil masing-masing caleg. Hal itu disampaikan oleh Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Yang jelas caleg tujuannya untuk menang, mendapatkan kursi sebagai wakil rakyat, segala hal strategi dijalankan disesuaikan dengan karakter daerah masing-masing,” kata AHY disela-sela acara pembekalan caleg DPR Partai Demokrat, di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/11).

Menurut AHY, pembekalan caleg DPR ini salah satu cara agar Demokrat bisa meraih kesuksesan di Pileg 2019. Dengan memberikan wawasan politik dan strategi secara efektif diharapkan para caleg bisa merengkuh kesuksesan dan meraih target 15 persen di pileg.

“Caleg-caleg juga harus rajin turun ke lapangan, bertemu masyarakat, kreatif, menyapa semua elemen dan mudah-mudahan target minimal seperti pileg 2014 lalu tersebut bisa kami amankan, tapi tentu kami punya ikhtiar lebih lagi agar bisa, meraih suara sampai dengan 15 persen,” ucap dia.

SBY di pembekalan caleg Partai Demokrat. (Foto: Ricad Saka/kumparan)

Menurut AHY, ajang pilpres dan pileg yang digelar serentak sangat menguntungkan partai yang kadernya menjadi capres, dalam hal ini Gerindra dengan Prabowo Subianto dan PDIP dengan Joko Widodo. Sehingga, tantangan berat bagi Demokrat untuk mencapai target 15 persen di pileg harus dibuktikan oleh para caleg dan segenap elite partai.

“Kita semua membaca survei, partai yang paling diuntungkan dalam kontestasi pemilu 2019 ini adalah partai yang memiliki capres, dalam hal ini adalah PDIP karena memiliki Pak Jokowi sebagai capres dan kemudian Gerindra sebagai pengusung Pak Prabowo, oleh karena itu tentu realitas ini tidak hanya dihadapi oleh Partai Demokrat tapi juga dihadapi oleh partai lainnya,” pungkasnya.