Ahok: di Atas Aturan Ada Etika

8 Februari 2024 18:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkap ditugaskan menjadi Komisaris Utama Pertamina adalah untuk menjaga BUMN tersebut. Sebab, saat ia masuk ke perusahaan pelat merah itu pada 2019, Pertamina tengah merugi. Dalam ceritanya, Ahok menyinggung mengelola perusahaan berdasarkan etika, bukan hanya aturan semata.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan saat Ahok menceritakan soal kondisi Pertamina. Dia menyebut Pertamina tidak seperti BUMN lainnya, contohnya PLN. Berapa pun listrik yang digunakan, biaya operasionalnya pasti akan ditutupi oleh pemerintah.
Sementara untuk Pertamina, hal itu tidak terjadi. Termasuk soal subsidi. Menurut Ahok, selisih harga minyak dunia dengan minyak yang dijual kepada masyarakat, disubsidi oleh keuntungan Pertamina, bukan pemerintah. Sehingga, perusahaan kerap merugi.
Namun saat dia masuk ke Pertamina, hal itu diperbaiki. Subdisi tetap jalan, tetapi sektor lain diperbaiki sehingga menutup celah kerugian dan bisa mendatangkan keuntungan.
"Waktu saya masuk disampaikan, ini bakalan rugi 1 miliar dolar. Kenapa rugi saya bilang? perusahaan ada 100 lebih yang aktif, enggak ketahuan duitnya berapa. Jadi bayangin nih, cucu cicit perusahaan punya duit deposito, emak bapaknya ngutang duit," kata dia saat berincang dengan milenial, dalam forum 'Ahok is Back', di Jakarta, Kamis (8/2).
Stasiun pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
"Kenapa ngutang duit? Kan barang subsidi ini kan masih tahun depan diaudit mau bayar berapa ke Pertamina, tapi beli minyaknya kontan dari luar negeri. Bank Himbara sudah mentok plafon pinjamannya, Pertamina itu ngecer ke mana-mana minjem duit, ada yang 5 juta 10 juta (tak disebutkan mata uang apa), pinjaman jangka pendek, pasti bunganya gila-gilaan," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian belum lagi kerugian akibat perbedaan kurs mata uang. Sehingga, saat Ahok pertama kali masuk Pertamina, salah satu yang dilakukan yakni mengumpulkan uang dari cucu dan cicit perusahaan. Sebab jangan sampai perusahaan-perusahaan itu punya keuntungan, tetapi Pertamina sebagai induk perusahaan malah pinjam uang.
Hasilnya, kata dia, pada 2020 dari prediksi akan rugi 1 miliar dolar, mnejadi untung 1 miliar dolar.
"Empat tahun terakhir ini Pertamina punya optimalisasi biaya dari potong biaya, dari tambah pemasukan, dari menghindari biaya, itu 4,52 miliar dolar loh, orang bilang Pertamina rugi. Masih untunglah jual minyak mahal. Kalau enggak ada subsidi kita bisa untung tambah 2 miliar dolar lagi," ucapnya.
Pada 2022, Pertamina untung tertinggu mencapai 3,8 miliar dolar. Ahok menyebut, ternyata keuntungan tersebut bisa dibagikan ke internal Pertamina, karena ada aturan yang mengatur itu. Keuntungan yang bisa dibagikan itu 1 sampai 1,3 persen.
ADVERTISEMENT
"Itu yang membuat saya enggak mau berhenti sebenernya, karena ada bonusnya. Baru saya mengerti, setelah rugi, untung. Baru saya ngerti. Ternyata pertamina seperti swasta juga, cuma lebih pelit karena ini negara kan. Kalau swasta biasa kalau ada untung bisa bagi 10 persen untuk bonus. Kenapa 10 persen? Karena untungnya kan enggak banyak. Di negara Indonesia ini yang masuk 500 fortune global dunia, cuma Pertamina," ucapnya.
"Jadi pasti keuntungannya banyak dong. Boleh 1-1,3 persen bagi. Itupun waktu untung banyak 2022, padahal gue juga ada di situ, beda 30 persen lumayan kan. Kita bilang, kalau untung gede, turun enggak boleh 1,3. Aturan boleh dong, kan enggak melanggar aturan engak korupsi," kata dia,
ADVERTISEMENT
Meski bisa mendapat bonus hingga 1,3 persen, tapi Ahok minta diturunkan. Sebab itu adalah uang negara. Momen itulah, dia bicara soal etika.
"Di atas peraturan walaupun tidak dilanggar ada yang namanya etika. Ada etika. Ini duit rakyat," pungkasnya.