Ahli Soal Vaksin Booster Lansia: Sepanjang yang 2 Dosis Sudah Memadai, Silakan

12 Oktober 2021 12:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota IAVG COVAX dan Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota IAVG COVAX dan Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rekomendasi pemberian suntikan booster vaksin COVID-19 bagi kelompok rentan saat ini terus disuarakan oleh para ahli vaksin. Salah satunya kepada para lansia yang punya risiko tertular lebih tinggi dari kelompok usia yang lebih muda.
ADVERTISEMENT
Salah satu rekomendasi terbaru yakni berasal dari Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) kepada WHO. Menurutnya, vaksinasi dosis ketiga dapat diberikan bagi lansia yang sebelumnya mendapat vaksin Sinovac dan Sinopharm dengan alasan kinerja yang dihasilkan kedua vaksin tersebut tak begitu maksimal bila hanya dua dosis.
Dalam rekomendasi tersebut, SAGE meminta otoritas yang memberikan kedua vaksin tersebut kepada populasinya untuk lebih dahulu meningkatkan cakupan dua dosis pertama sampai memadai.
Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama dan juga Anggota Independent Allocation of Vaccines Group (IAVG) turut menyetujui rekomendasi tersebut. Hanya saja, tak ada gambaran jelas mengenai seberapa besar vaksinasi disebut memadai.
"Kalimatnya dia [SAGE], kan, diberikan dosis ketiga sepanjang cakupan vaksinasi memadai. Cuma kalimat memadai itu pertanyaannya memadai itu seberapa," katanya kepada kumparan, Selasa (12/10).
ADVERTISEMENT
Sampai dengan Senin (11/10), vaksinasi dosis lengkap bagi lansia di Indonesia menurut vaksin.kemkes.go.id baru mencapai 21,48% atau sekitar 4,6 juta. Angka tersebut memang terbilang rendah apalagi vaksinasi lansia telah dimulai lebih dahulu dari kelompok sasaran lainnya.
Tjandra melihat bahwa artinya masih ada sekitar 80% lansia lagi yang belum mendapat vaksin lengkap. Sementara SAGE menilai dengan memberikan 2 dosis vaksin Sinovac dan Sinopharm yang digunakan di Indonesia ini disebut masih kurang. Sehingga, ada baiknya untuk bisa meningkatkan cakupan tersebut.
"Kalau saya, sih, diturunkan dulu angka 80%, baru kita pikirkan lansia," ujar dia.
Akan tetapi, Tjandra juga menyarankan agar lansia dengan kondisi tertentu seperti mereka yang memiliki sistem imun lemah atau tak bekerja dengan baik agar dapat diprioritaskan mendapat booster lebih awal.
ADVERTISEMENT
"Kecuali lansia yang immunocompromised mungkin bagus diberikan sekarang kalau memang mungkin," pungkas Tjandra.