Ada Peran Keluarga di Balik Banyaknya Kasus Korupsi di Indonesia

2 November 2022 19:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi mengatakan bahwa sejak 2004 hingga tahun 2022 ada seribu lebih pelaku korupsi di Indonesia. Banyak kasus korupsi yang terdapat peran keluarga di belakangnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi menurut catatan KPK kenapa kok kita libatkan keluarga. Yang pertama kita tahu bersama bahwa data dari KPK sejak 2004 sampai 2022 per Juli 2022 ada 1.444 pelaku, kemudian 128 di antaranya adalah wanita," kata Kumbul ditemui usai mengisi Bimtek Keluarga Berintegritas di The Alana, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (2/11).
"Yang kedua berdasarkan hasil analisa kita bahwa pelaku korupsi saat ini tidak hanya melibatkan pejabatnya saja, tetapi sudah melibatkan keluarga bahkan sudah sama-sama melakukan," ujarnya.
Tak hanya melibatkan istri atau suami, kasus korupsi di Indonesia bahkan sudah ada yang melibatkan anak.
"Bahkan ironisnya lagi sudah juga melibatkan anaknya. Jadi tentunya jadi perhatian kita," katanya.
Dari hasil survei KPK, ternyata banyak ibu-ibu yang tidak bertanya ke suami asal usul dari sesuatu yang diberikan oleh suami.
ADVERTISEMENT
"Kemudian juga hasil survei kita terhadap keluarga itu hanya 6 persen suami istri yang menanamkan nilai kejujuran. Tentunya ini menjadi perhatian kita kenapa kok keluarga itu penting," katanya.
Pegawai negeri sipil (PNS) Mahkamah Agung Elly Tri (tengah), Desy Yustria (kiri) dan Nurmanto Akmal (kanan) mengenakan rompi tahanan usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT), di gedung KPK, Jakarta, Jumat (23/9/2022). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Menurut Kumbul, jika ingin memberantas korupsi maka hal pertama adalah dari diri sendiri. Nah, hal yang kedua adalah lingkungan terkecil yaitu keluarga.
"Kalau keluarga-keluarga ini sudah saling mengingatkan, saling peduli ,saling kasih sayang, kemudian sudah anti-korupsi, ya, diharapkan keluarga yang lain juga demikian," katanya.
Jika setiap keluarga sudah menerapkan antikorupsi, maka akan terbentuk pula desa antikorupsi hingga ke level selanjutnya seperti kabupaten.
"Sehingga kalau kita ingin indonesia bebas dari korupsi kita mulai dari keluarga," pungkasnya.