Ada 535 Kasus Baru HIV di Kota Semarang pada 2023, Setengahnya dari Homoseksual

7 Desember 2023 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi HIV AIDS. Foto: fizkes/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi HIV AIDS. Foto: fizkes/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kasus HIV di Kota Semarang, Jawa Tengah, mencapai 7.943 kasus hingga tahun 2023. Kelompok homoseksual atau lelaki seks dengan lelaki (LSL) menjadi penyumbang kasus terbanyak dengan persentase 51 persen.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang M Abdul Hakam mengatakan ribuan kasus itu merupakan data sejak tahun 1995 hingga tahun 2023. Sementara pada tahun 2023 terdapat 535 kasus.
"Mayoritas kasus berjenis kelamin laki-laki 69 persen. Faktor risiko homoseksual atau lelaki seks dengan lelaki (LSL) sebesar 51 persen," ujar Hakam, Kamis (7/12).
Ia menyebut, dari ribuan kasus HIV di Kota Semarang 78 persennya merupakan pengidap dengan usia produktif mulai dari umur 20 hingga 44 tahun. Mayoritas merupakan pegawai swasta.
"51 persen adalah faktor risiko dari homoseksual dengan umur yang muda 20 hingga 44 tahun. Sehingga berdampak pada angkatan kerja yang kurang produktif," sebut dia.
Sebaran kasus HIV paling tinggi, lanjut Hakam, berada di Kecamatan Semarang Barat. Kemudian, Kecamatan Tembalang, Genuk, Pedurungan, Ngaliyan dan Semarang Utara.
Ilustrasi obat antivirus HIV. Foto: Thinkstock
"Kemudian 63 persennya berdomisili Kota Semarang dan 37 persennya domisili luar Kota Semarang," imbuh Hakam.
ADVERTISEMENT
Hakam mengungkap ada sejumlah tantangan dalam penanggulangan HIV/Aids di Kota Semarang. Salah satunya karena masih adanya stigma dan diskriminasi pada ODHIV oleh lingkungan masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga kesulitan dalam tracing lost follow up therapy ARV dan akses obat ARV pada kasus HIV luar Kota Semarang
"Kami juga melakukan screening test HIV mulai dari ibu hamil, pasien tuberlolusis (TB), pasien infeksi menular seksual (IMS). Kemudian penjaja seks, LSL, waria, pengguna napza suntik dan warga binaan pemasyarakatan. Capaian tahun 2023 sebanyak 101 persen," kata Hakam.
Sejumlah inovasi sudah dilakukan Pemkot Semarang untuk mendukung pelayanan HIV. Mulai dari penambahan fasyankes pelayanan dan pengobatan HIV. Kemudian pengobatan dan tes malam hari (Lydia Dimari), layanan antar obat ARV gratis (Layar Artis) hingga layanan Drive Thru ambil obat TBC.
ADVERTISEMENT