7-Eleven Bangkrut, Pergerakan Saham Induknya Tidak Akan Disetop

6 Juli 2017 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seven Eleven. (Foto: Reuters/Issei Kato)
zoom-in-whitePerbesar
Seven Eleven. (Foto: Reuters/Issei Kato)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir bulan lalu, PT Modern Internasional Tbk (MDRN) telah mengumumkan melalui siaran tertulisnya bahwa ia selaku induk perusahaan akan menutup seluruh gerai milik anak perusahaanya yaitu PT Modern Sevel Indonesia (MSI). Ditutupnya seluruh gerai 7-Eleven disebabkan karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai 7-Eleven.
ADVERTISEMENT
Pasca ditutupnya seluruh gerai 7-Eleven, saham MDRN pun turun secara drastis dan saat ini berada di harga terendah yaitu Rp 50 atau biasa disebut saham gocap.
Meski saat ini saham perseroan sudah berada di garis merah alias berada di saham gocap, Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak akan memberhentikan peredaran sahamnya.
Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, saat ini perseroan yang bergerak di bidang perdagangan produk industrial ini masih memiliki bisnis selain 7-Eleven sehingga memungkinkan untuk perseroan masih memiliki pendapatan.
"Mereka masih punya bisnis yang lain, masih hidup dan masih punya penghasilan jadi belum masuk kriteria untuk bisa di suspend," kata Samsul saat ditemui di Gedung BEI, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (6/7).
ADVERTISEMENT
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Sementara itu, Samsul juga mengatakan, saat ini perseroan akan fokus untuk mengembangkan bisnisnya di mana usaha yang digeluti oleh perseroan antara lain bergerak di bidang industri colour processing, bahan-bahan fotografi, alat-alat percetakan. Selain itu, usaha lainnya yaitu di bidang perdagangan produk industrial imajing seperti peralatan medis.
"Iya selama ini dia akan fokus pada bisnis utama mereka, itu data digital, jadi itu sebenarnya pendapatan perusahaan sih masih ada ya," jelas Samsul.
Terkait itu, Samsul menambahkan, perseroan akan memberikan penjelasan mengenai keberlangsungan usahanya melalui public expose.
"Ya mereka jelasin usaha perusahaan nanti, mereka mau public expose minggu depan, dia ngomong tadi ya dia mau public expose secepatnya," tegasnya.