53 Jemaah Indonesia Masih Dirawat di RS Makkah

8 September 2019 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelepasan BPN 15, kloter terakhir dari Makkah ke Madinah. Foto: Dok. Bahauddin/Media Center Haji
zoom-in-whitePerbesar
Pelepasan BPN 15, kloter terakhir dari Makkah ke Madinah. Foto: Dok. Bahauddin/Media Center Haji
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seluruh kloter jemaah haji Indonesia di Makkah telah dipulangkan ke tanah air atau diberangkatkan ke Madinah. Namun masih ada puluhan jemaah haji lainnya yang tertahan di Makkah karena harus mendapat perawatan di rumah sakit Arab Saudi (RSAS).
ADVERTISEMENT
Menurut Penanggung Jawab Visitasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah, dr Novita Silvana Mua, hingga Sabtu (7/9), masih ada 53 jemaah haji Indonesia yang berada di RSAS. Kondisi mereka dianggap tidak memungkinkan untuk perjalanan udara ke tanah air atau jalur darat menuju Madinah.
Suasana Masjidil Haram diambil dari Balcony The Makkah Clock Tower Museum, Mekah, Arab Saudi. Foto: ANTARA FOTO/Hanni Sofia
"Kebanyakan jemaah yang dirawat kondisinya masih perlu penanganan khusus dari RSAS seperti alat bantu nafas (ventilator). Mohon doa agar jemaah yang dirawat di RSAS bisa segera kembali berkumpul dengan keluarganya di tanah air," kata Novita kepada kumparan.
Novita mengatakan, kebanyakan mereka yang masih dirawat di RSAS mengidap penyakit paru seperti pneumonia dan penyakit paru obstruksi kronis atau PPOK. Penyakit lainnya adalah gangguan neurologi seperti stroke, penyakit diabetes mellitus, hipertensi dengan komplikasi lain dan penyakit jantung.
Pelepasan BPN 15, kloter terakhir dari Makkah ke Madinah. Foto: Dok. Bahauddin/Media Center Haji
"Hampir semua penyakit bertambah berat dengan adanya aktivitas fisik jemaah haji yang menyebabkan kelelahan, masih banyak jemaah haji indonesia yang merokok, obat-obatan yang harusnya rutin dikonsumsi beberapa tidak minum obat, kurang istirahat, dan asupan makanan juga berpengaruh," kata Novita.
ADVERTISEMENT
Novita mengatakan, para jemaah ini masih akan terus dirawat di RSAS tanpa batas waktu, atau hingga "kondisinya baik untuk evakuasi ke Madinah maupun fit untuk terbang ke tanah air."
Pelepasan BPN 15, kloter terakhir dari Makkah ke Madinah. Foto: Dok. Bahauddin/Media Center Haji
Seluruh jemaah haji gelombang pertama sejumlah 299 kloter telah dipulangkan ke tanah air dari bandara Jeddah. Sedangkan gelombang kedua berjumlah 300 kloter juga seluruhnya diberangkatkan ke Madinah untuk ziarah dan ibadah Arbain.
Menurut data Sistem Komunikasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Minggu (8/9), ada 435 jemaah haji yang wafat di tanah suci, baik Makkah maupun Madinah.
Pelepasan BPN 15, kloter terakhir dari Makkah ke Madinah. Foto: Dok. Bahauddin/Media Center Haji
Dengan tuntasnya pengiriman jemaah dari Makkah, maka operasional KKHI berakhir pada 7 September 2019. Namun, kata Novita, masih ada tim yang tinggal hingga 16 September 2019 untuk melakukan visitasi ke RSAS dan evakuasi jemaah ke Madinah atau ke tanah air.
ADVERTISEMENT
"Ada tim baru yang akan datang sebagai bentuk perhatian dari Kemenkes dalam hal ini Puskeshaji yaitu 'PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) jilid 2 kesehatan'. Tim ini yang akan melakukan visitasi jemaah yang masih dirawat di RSAS," ujar Novita.