5 Kecamatan di Hulu Sungai Tengah Kalsel Terendam Banjir, 1.497 KK Terdampak

28 Februari 2023 2:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berjalan melintasi banjir yang kembali merendam permukiman di Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Jumat (19/11/2021). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga berjalan melintasi banjir yang kembali merendam permukiman di Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Jumat (19/11/2021). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lima kecamatan yang meliputi 10 desa dengan 1.410 rumah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, terendam banjir. Total ada 1.497 kepala keluarga terdampak.
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah Budi Hariyanto mengatakan, banjir terjadi sejak Sabtu (25/2).
"Prioritas penangan banjir terhadap warga yang terdampak ini sesuai arahan Bupati, kami berkolaborasi dengan seluruh elemen yang ada di Kabupaten HST dengan didukung TNI-Polri, walaupun kita belum menetapkan status tanggap darurat," kata Budi dikutip dari Antara, Selasa (28/2).
Warga berjalan melintasi banjir yang kembali merendam permukiman di Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Jumat (19/11/2021). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Ketinggian banjir kali ini tidak terlalu tinggi dan airnya juga cepat surut. Sebab pemerintah daerah sudah melakukan normalisasi sungai-sungai yang ada.
"Saat ini memang masih ada dua desa yang masih terendam banjir karena berada di daerah dataran rendah di Kecamatan Pandawan, yaitu Desa Masiraan dan Jaranih, karena dua desa tersebut berada dekat dengan bantaran sungai," ucap Budi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, berdasarkan data BMKG sampai (3/3), Kabupaten HST berpotensi dilanda cuaca ekstrem.
"Jadi kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di Bantaran sungai agar meningkatkan kesiapsiagaan, jika terjadi debit air mulai tinggi maka sesegera mungkin mengevakuasi diri dan keluarga ke tempat yang lebih tinggi," ujarnya.
BPBD HST telah melakukan koordinasi dengan seluruh SKPD terkait untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir.
Seperti mendirikan dapur umum bersama dinsos dan Tagana serta membagikan nasi bungkus.