5 Fakta Corona di Gedung Sate: 40 Orang Positif hingga Pemprov Jabar Kecolongan

31 Juli 2020 6:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat, Senin (27/7/2020). Foto: NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat, Senin (27/7/2020). Foto: NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gedung Sate di Kompleks Kantor Gubernur Jawa Barat tak luput dari penularan virus corona. Sebanyak 40 pegawai dari ASN hingga staf non-ASN dinyatakan positif virus corona. Mayoritas dari mereka berusia muda.
ADVERTISEMENT
Alhasil, gedung ikon Jawa Barat itu ditutup sementara hingga 30 Agustus. Berikut kumparan merangkum 6 fakta kasus penularan virus corona di Gedung Sate:

Gedung Sate Ditutup Sementara 14 Hari

Foto udara pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Gedung Sate yang menjadi pusat pemerintahan Pemprov Jawa Barat ditutup sementara selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 30 Juli hingga 14 Agustus. Penutupan dilakukan setelah 40 pegawai terdiri dari 17 ASN dan 23 staf non-ASN positif virus corona.
Penutupan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 800/117 UM tentang Penyesuaian Sistem Kerja Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jabar.
Dalam surat itu tertuang aturan work from home (WFH) bagi seluruh pegawai. Tempat publik di Gedung Sate pun juga turut ditutup. Sementara 40 pegawai itu menjalani isolasi mandiri.
ADVERTISEMENT

Pemprov Jawa Barat Lakukan Tracing

Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat rapid test COVID-19 di Itenas, Jawa Barat, Kamis (18/6). Foto: M Agung Rajasa/ ANTARA FOTO
Setelah diketahui ada pegawai yang positif, Pemprov Jawa Barat segera melakukan tracing atau pelacakan untuk mengetahui orang yang kontak erat dengan 40 pegawai tersebut. Pelacakan dilakukan di lingkungan kerja, tempat tinggal dan riwayat perjalanannya.
Sekda Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, mengatakan, pihaknya sudah menyimpan data mengenai 40 orang itu sebab tes dilakukan di Gedung Sate pada 26-28 Juli lalu. Dengan demikian, petugas yang melacak tinggal menggali informasi siapa saja yang kontak erat dengan mereka.

Gedung Sate Terbuka untuk Umum, Sempat Dipakai Studi Banding

Ilustrasi Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/9). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pemprov Jawa Barat masih belum mengatahui sumber penularan virus corona para pegawai di Gedung Sate. Sebab selama Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), akses ke Gedung Sate terbuka untuk umum.
ADVERTISEMENT
Bahkan sempat ada kunjungan studi banding, sehingga diduga ada imported case. Namun tak disebutkan pihak yang studi banding itu.
40 pegawai yang positif virus corona itu bisa tertular dari mana saja, termasuk saat di rumah atau di jalan. Tempat tinggal mereka juga tersebar di berbagai daerah baik di dalam kabupaten/kota Bandung maupun di luar, seperti Cimahi.

Belum Bisa Dipastikan Klaster Perkantoran

Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Sekda Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, mengaku belum bisa memastikannya apakah penularan virus corona di Gedung Sate masuk dalam klaster perkantoran atau tidak.
Pasalnya, tak ada pola penularan virus corona yang seragam pada 40 pegawai di Gedung Sate. Kasusnya pun tersebar di sejumlah biro dengan interaksinya masing-masing. Namun, tak dijelaskan biro mana saja yang terdapat pegawai positif virus corona itu.
ADVERTISEMENT

Pemprov Jawa Barat Akui Kecolongan

Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja di Gedung Sate, Bandung, Kamis (19/3). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Pemprov Jawa Barat mengakui kecolongan usai 40 pegawai di Gedung Sate terinfeksi virus corona. Padahal, sesuai dengan aturan ABK, perkantoran hanya diisi oleh 50 persen orang, disediakan hand sanitizer, dan sudah disediakan pula tempat cuci tangan.
"Kita harus ambil hikmahnya, instansi pemerintah yang telah memberlakukan secara ketat 50 persen hanya boleh diisi atau boleh didatangi untuk tempat kerja ini kemudian di luar kalau dilihat ada disinfektan untuk mobil atau motor termasuk juga hand sanitizer kemudian juga ada tempat cuci tangan, dan sebagainya. Masih juga, bahwa kita ini kecolongan," kata dia Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja melalui keterangannya dalam video conference, Kamis (30/7).
Sekda Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, protokol kesehatan memang harus diterapkan secara disiplin bersamaan dengan kewaspadaan yang juga turut ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
————-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona