5 Berita Populer: Kerangkeng Milik Bupati Langkat; Lansia Tewas Dikeroyok

25 Januari 2022 7:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan kerangkeng di halaman belakang rumah Bupati Langkat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan kerangkeng di halaman belakang rumah Bupati Langkat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah peristiwa penting seperti kerangkeng yang ditemukan di rumah Bupati Langkat, hingga pengeroyokan terhadap lansia sampai tewas menjadi berita populer sepanjang hari Senin (24/1).
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang tidak sempat mengikuti perkembangan informasi pada waktu lalu, berikut kumparan telah merangkum sederet berita populer sepanjang hari kemarin.

Ada Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat yang Di-OTT KPK

Penampakan kerangkeng di halaman belakang rumah Bupati Langkat. Foto: Dok. Istimewa
Migrant CARE menerima laporan bahwa di lahan belakang rumah Bupati Langkat yang di-OTT KPK, Terbit Rencana Perangin-Angin, terdapat kerangkeng yang diduga digunakan Terbit untuk mengeksploitasi pekerja kebun kelapa sawit.
“Berdasarkan laporan yang diterima Migrant CARE, di lahan belakang rumah bupati tersebut, ditemukan ada kerangkeng manusia yang dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya mengalami eksploitasi yang diduga kuat merupakan praktik perbudakan modern,” kata Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah saat dikonfirmasi, Senin (24/1).
Setelah kejadian tersebut, Anis langsung menemui Komisioner Komnas HAM Choirul Anam. Selain praktik perbudakan modern, diduga terdapat pidana perdagangan orang dan pelanggaran HAM terkait kerangkeng untuk para pekerja.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Anam mengatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut. Ia akan segera mengirim tim untuk menyelidiki dugaan perbudakan manusia tersebut.

Aktor Cilik Matt White Sempat Punya Riwayat Diabetes Sebelum Meninggal

Matt White sebagai Hendrick. Foto: Muhammad Haikal/kumparan
Aktor cilik Matt White meninggal dunia dalam usia 12 tahun. Matt mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (23/1) malam. Pemain film Danur itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Hal ini disampaikan oleh pihak manajemen Matt White, Oki Hartanto.
“Betul, semalam di salah satu rumah sakit di Jakarta,” ujar Oki di hubungi media, Senin (24/1). Oki menambahkan, Matt White memiliki riwayat penyakit diabetes yang sudah diidap sejak lama. Kesehatannya semakin menurun hingga akhirnya Matt mengembuskan napas terakhir.
“Dari sejak kenal menjadi talent kami (sebelum film Danur 2) tayang…Matt sudah ada riwayat diabetes,” jelas Oki. “Sebelum kami kenal, sudah ada riwayat, jadi sebelum 018 sudah ada. Tapi 2 hari lalu (Sabtu) drop, dan tidak sadar” tambahnya.
ADVERTISEMENT

Polisi Tak Tilang Rombongan Mobil Mewah, karena Kooperatif dan Mengakui Kesalahan

Polisi melakukan penindakan kepada pengemudi kendaraan mobil mewah yang beriringan dan melaksanakan dokumentasi di dalam ruas Tol Desari. Foto: Instagram/@tmcpoldametro
Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya memberhentikan rombongan mobil mewah Jalan Tol Depok-Antasari tepatnya di KM 02+400, Jakarta Selatan, Minggu (23/1). Saat itu, pengendara mobil melakukan dokumentasi yang menyebabkan pengendara lain terhambat.
Akan tetapi, polisi tidak menilang para pengendara mobil mewah tersebut dengan alasan para pengendara mengaku salah dan bersikap kooperatif. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan selain bersikap kooperatif dan akui kesalahan, mereka berjanji tidak akan mengulanginya.
“Petugas PJR hanya melakukan tindakan teguran sebagai bentuk edukasi kepolisian kepada masyarakat khususnya kepada pengemudi tersebut karena sikap pengemudi mobil mewah tersebut kooperatif,” kata Zulpan kepada wartawan, Senin (24/1)
ADVERTISEMENT
“Kemudian mereka juga akui kesalahan dan tidak akan lakukan kesalahan yang sama sehingga tidak dilakukan tindakan penilangan,” tambahnya.

Pasangan Suami Istri Produksi Bakso Ayam Tiren Senang Ditangkap Polisi

Polres Bantul tangkap suami istri pembuat bakso ayam tiren di Jetis, Kabupaten Bantul, Senin (24/1/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Polres Bantul menangkap suami istri (pasutri) berinisial MHS (51) dan AHR (50) ada Jetis, Kabupaten Bantul. Keduanya kedapatan sudah memproduksi bakso ayam tiren sejak 2015 dan diedarkan di tiga pasar besar di Kota Yogyakarta.
MHS mengakui segala perbuatannya di hadapan wartawan, tetapi dia justru mengaku senang karena ditangkap polisi.
“Menyesal, senang sekali pak (ditangkap). Bisa berhenti,” kata MHS di Polres Bantul, Senin (24/1).
Selain itu, MHS juga mengakui bahwa ide memproduksi bakso ayam tiren ini berasal dari dirinya sendiri. Dia nekat mengganti bahan segar ke bangkai karena merasa terhimpit dan harga ayam melambung tinggi.
ADVERTISEMENT
Dalam sehari MHS bisa mengolah 15 sampai 20 ayam tiren atau sekitar 35 kilogram. Bahan tersebut diolah menjadi 75 kilogram adonan bakso yang dicampurkan pengawet berjenis benzoat dan soda kue.
Sementara, AHR juga mengaku senang ditangkap polisi. Menurutnya dengan tertangkapnya ini, dia tidak perlu menjelaskan pada dua tetangganya yang ikut menjadi pengecer bakso tersebut. Mereka selama ini tidak tahu kalau daging yang digunakan adalah ayam tiren.

Pengeroyokan Lansia Sempat Diteriaki Maling Sebelum Akhirnya Tewas

Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Polisi mengamankan 14 orang terkait kasus pengeroyokan seorang lansia berinisial WH (89) di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (23/1). WH yang menabrak pemotor dikejar warga karena diteriaki maling, lalu dikeroyok hingga tewas.
“Di antara 14 orang yang diperiksa ada satu yang motornya diserempet dan kemudian dia melakukan provokasi dengan teriakan maling,” kata Zulpan kepada wartawan, Senin (24/1).
ADVERTISEMENT
Teriakan tersebut menimbulkan reaksi massa sehingga mereka mengejar WH dari Tebet sampai ke kawasan Industri Pulogadung dan melakukan pengeroyokan.
Kasatreskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqqafi, mengatakan ada pihak yang sengaja menyebar provokasi saat insiden tersebut sehingga memancing warga lainnya untuk mengejar korban.