400 Ribu Balita di Yaman Terancam Kehilangan Nyawa Akibat Kelaparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Keterangan itu disampaikan oleh empat badan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat (12/2/2021). Mereka menyebut, level malnutrisi pada balita di Yaman meningkat 22 persen.
Faktor utamanya adalah perang saudara berkepanjangan. Keadaan diperparah dengan pandemi COVID-19.
Sampai saat ini 80 persen warga Yaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bergantung pada bantuan asing.
Sementara itu, laporan PBB yang terbit pada Jumat menyebut risiko kematian balita akibat malnutrisi terjadi di kota-kota besar seperti Aden, Sana'a dan Taiz.
"Angka ini merupakan seruan agar membantu anak-anak kurang gizi di Yaman yang berjuang untuk bertahan hidup," kata Direktur Program Pangan Dunia PBB (WFP) David Beasley, dalam keterangan bersama FAO, UNICEF, WHO, dan WFP.
Laporan tersebut menambahkan, selain ratusan ribu berpotensi kehilangan nyawa, 2,3 juta anak lainnya diprediksi menderita kurang gizi akut pada 2021.
ADVERTISEMENT
Sedangkan 1,2 juta ibu hamil dan menyusui juga diprediksi terdampak kurang gizi akut pada 2020.
Pernyataan tersebut mengatakan tiap tahunnya mereka hanya menerima USD 1,9 miliar bantuan kemanusiaan di Yaman. Padahal dibutuhkan USD 3,4 miliar bantuan dana tanggap kemanusiaan di Yaman.
Sampai saat ini, tidak pernah ada pernyataan resmi mengenai kelaparan di Yaman.
Meski demikian, PBB menegaskan Yaman saat ini berhadapan dengan krisis kemanusiaan terbesar di dunia.