4 Hari Larangan Mudik, 4.123 Pemudik Positif COVID-19 dari Tes Acak 6.742 Orang
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa larangan mudik Lebaran telah berlangsung sejak 6 Mei 2021. Kebijakan diterapkan untuk mengantisipasi kerumunan pemudik yang berpotensi memicu peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto mengatakan, nyatanya masih banyak warga yang memutuskan tetap mudik dan ternyata positif COVID-19.
Sejak dilakukan random testing pada hari pertama larangan mudik hingga Senin (10/5), tercatat ada 4.123 pemudik yang dikonfirmasi positif.
"Secara umum pengetatan yang dilakukan oleh TNI dan Polri itu di 381 lokasi. Dari Operasi Ketupat kemarin jumlah pemudik yang dirandom testing dari 6.742 dan konfirmasi positifnya 4.123 orang. Dilakukan isolasi mandiri 1.686 orang dan dirawat 75 orang," kata Airlangga dalam siaran pers virtual di YouTube Sekretariat Presiden.
Selain itu, Airlangga mengatakan ada 101.097 dari 113.694 kendaraan yang diputarbalikkan dalam Operasi Ketupat. Adapun pelanggaran travel gelap sebanyak 346 kendaraan.
Dalam kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, warga yang masih ngotot ingin mudik diprediksi terus meningkat pada H-2 dan H-1 Lebaran. Sehingga ia mengimbau warga untuk patuh dan tidak mudik.
ADVERTISEMENT
"Menurut pantauan kami, mudik ini masih bisa terjadi lagi tinggi besok dan lusa. Oleh karenanya kami mengimbau saudara-saudara kita tidak melakukan mudik karena itu akan lebih baik," tutur dia.
Per Senin (10/5), RI mencatat tambahan kasus corona baru sebanyak 4.891 orang. Dengan tambahan itu, kini jumlah kasus positif COVID-19 di RI menjadi 1.718.575 orang.
Penambahan kasus ini tentu harus diwaspadai menjelang dan pasca hari raya Idul Fitri 1442 H. Apabila warga ngotot mudik, terlebih dalam keadaan positif corona, tak menutup kemungkinan terjadi lonjakan kasus COVID-19 usai Lebaran.