3 Arapaima Gigas yang Ditemukan Warga di Garut Digoreng untuk Dimakan

18 Juli 2022 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tiga ikan Arapaima Gigas ditemukan warga saat banjir di Garut surut. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tiga ikan Arapaima Gigas ditemukan warga saat banjir di Garut surut. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiga ekor ikan Arapaima gigas yang ditemukan warga di sekitar Sungai Cipeujeuh, Kecamatan Garut Kota, Garut, Jawa Barat, akhirnya dikonsumsi. Ikan yang ditemukan saat banjir di Garut surut itu digoreng oleh warga.
ADVERTISEMENT
"Ikannya digoreng," kata salah seorang warga, Gandi kepada kumparan, Senin (18/7).
Ketiga ikan itu ditemukan dua hari berturut-turut, yaitu Sabtu (16/7) dan Minggu (17/7). Ikan yang pertama ditemukan dalam kondisi sudah mati. Sedangkan dua ikan lainnya ditemukan dalam kondisi masih hidup, namun sudah lemas.
“Sabtu ditemukan ikan dengan panjang dua meter dan beratnya sekitar 50 kilogram. Minggunya ditemukan lagi dua, ukuran dan beratnya hampir sama,” katanya.
Warga yang sempat heboh dengan temuan ikan ini akhrinya memutuskan untuk mengolah ikan predator tersebut. Ikan dicincang dan diolah menjadi makanan bagi warga yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Garut Kota. Langkah tersebut dilakukan setelah ada kesepakatan dari seluruh warga, termasuk tokoh masyarakat dan diketahui pemiliknya.
Tiga ikan Arapaima Gigas ditemukan warga saat banjir di Garut surut. Foto: Dok. Istimewa
Penemuan ikan dengan ukuran besar itu sempat viral di media sosial. Ikan Arapaima gigas merupakan jenis ikan predator dan memiliki habitat asli di lembah Sungai Amazon.
ADVERTISEMENT
Ada 20 Arapaima Gigas yang hanyut
Ilan sang pemilik ikan saat ditemui wartawan mengaku bahwa tiga ikan Arapaima gigas yang ditemukan warga adalah miliknya. Ketiga ikan itu menurutnya hanyut setelah kolam miliknya jebol diterjang banjir pada Jumat (17/5) malam.
Jumlah ikan Arapaima gigas yang hanyut terbawa pun ternyata bukan tiga ekor. “Ada sekitar 20 ekor, semuanya lepas karena kolam jebol,” ucapnya.
Menurut Ilan, ikan-ikan peliharaannya memang bisa mati ketika lepas dan masuk ke Sungai Cipeujeuh karena airnya bercampur lumpur. "Kayaknya ikannya mabuk karena airnya keruh, jadi mati," tutup Ilan.
Di perairan lepas, keberadaan ikan endemik dari Sungai Amazon ini merupakan ancaman bagi ikan-ikan asli Indonesia.