29 Kapal Nelayan Besar Akan Melaut di Natuna, Bantu Jaga Teritori Mulai 10 Maret

9 Maret 2020 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nelayan. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nelayan. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkopolhukam Mahfud MD mengungkapkan, sebanyak 29 kapal nelayan berukuran besar akan melaut di Natuna mulai Selasa (10/3). Kapal-kapal tersebut akan menangkap ikan sekaligus menjaga teritori Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di Natuna.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya ada 30 (kapal), satu (akan) nyusul karena sedang perbaikan. Kapal besar yang bisa melaut mencari ikan ke tengah, ke ZEE, sehingga di situ banyak kapal-kapal Indonesia yang selain cari ikan juga sekaligus memanfaatkan dan menjaga daerah teritori kita dan itu dikawal oleh Bakamla," kata Mahfud di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (9/3).
Mahfud menjelaskan, kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) untuk menjaga laut Natuna. Sebab Indonesia mempunyai hak berdaulat atas ZEE Natuna berdasarkan UNCLOS 1982. Negara juga ingin mengisi Natuna dengan sejumlah kegiatan ekonomi dan kemasyarakatan.
KRI Tjiptadi-381 mengikuti sailing pass di Laut Natuna, Rabu (15/1). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Hasil tangkap ikan di ZEE itu nanti akan dijual di Selat Lampah, di pasar yang ada di Natuna utara itu. Dan tentu secara pelan tapi pasti, nelayan-nelayan setempat akan diusahakan untuk punya kapal besar juga, yakni kapal-kapal dari Pantura itu juga akan kerja sama dengan penduduk setempat untuk sama-sama membangun Indonesia dengan saling menguntungkan dan saling melindungi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
29 Kapal yang dikerahkan adalah kapal nelayan besar dengan ukuran sekitar 100 GT. Selain itu, Mahfud menegaskan, seluruh pihak yang biasa menjaga laut Indonesia tetap akan bertugas dan berkoordinasi dengan Bakamla.
"Tentu semua di sana institusi-institusi yang menjaga di sana, dan sampai sekarang masih bertugas seperti biasa. Polair, Angkatan Laut, KKP, masih di bertugas seperti biasa. Tapi koordinasi untuk mengawal kapal-kapal itu dilakukan di Bakamla dan institusi lain yang seperti biasa menjaga di sana," kata Mahfud.