100% Kasus Corona Ringan di RS Persahabatan Sembuh, 79,6% Kasus Kritis Meninggal

18 Agustus 2020 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RS Persahabatan, Jakarta TImur. Foto: ANTARA/Andi Firdaus
zoom-in-whitePerbesar
RS Persahabatan, Jakarta TImur. Foto: ANTARA/Andi Firdaus
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr Agus Dwi Santoso, membagikan data terkini terkait tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jakarta, salah satunya di RS Persahabatan, Jakarta Timur. RS Persahabatan memang menjadi salah satu rumah sakit utama rujukan pasien corona.
ADVERTISEMENT
Dari riset PDPI per Agustus 2020 menyebutkan, tingkat kesembuhan di RS Persahabatan untuk pasien berat sangat rendah. Adapun untuk kasus ringan, seluruh pasien dinyatakan berhasil sembuh.
"Di RS Persahabatan, kasus ringan 100 persen kasus sembuh, kasus sedang 96,4 persen sembuh, yang berat sebagian besar tidak bisa sembuh, kasus kritis 79,6 persen meninggal," ujar Agus dalam Talkshow Info Corona "Obat dan Terapi Terkini untuk Pasien COVID-19 bersama BNPB, Selasa (18/8).
Obat-obatan yang diberikan ke pasien corona di Indonesia. Foto: BNPB
Agus merupakan dokter spesialis yang kini berpraktik di RS Persahabatan. Selama ini, Agus dan tim rumah sakit memberikan sejumlah obat tambahan untuk menyembuhkan pasien COVID-19 bergejala berat.
"Untuk kasus berat, pilihan tambahan obat yang kita berikan pada kasus-kasus yang berat dan kritis, deksamethason, antikoagulan. Ada pilihan obat terapi lagi, plasma convalescent, stem cell bisa diberikan sesuai asesmen," kata Agus.
ADVERTISEMENT
"Pasien juga mendapatkan nutrisi, alat bantu napas jika diperlukan dan terapi lain termasuk untuk comorbid. Itu saya sebagai dokter, ya, tuturnya.
Wartawan yang akan cek kesehatan di RS Persahabatan terlantar. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Sedangkan untuk pasien tanpa gejala cukup diberikan vitamin dan obat-obatan yang mampu meningkatkan imunitas tubuh. Baik itu obat tradisional maupun modern.
"Pasien tanpa gejala cukup vitamin, baik tradisional maupun obat modern fitomfarmaka, obat yang sudah dapat izin edar di RI sebagai suportif," kata Agus.
Agus memastikan, hingga kini, belum ada obat yang belum benar-benar dipatenkan oleh WHO sebagai penyembuh pasien COVID-19. Indonesia memakai Azitromisin atau Levofloksasin, Klorokuin atau Hidroksiklorokuin, Oseltamivir, Favipiravir, Lopinavir+Ritonavir, dan vitamin.
Panduan pengobatan pasien kasus corona bergejala ringan, sedang, dan berat. Foto: YouTube/BNPB
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT
***