1.637 Babi di Luwu Utara Mati Mendadak

2 Mei 2023 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi babi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi babi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ribuan ternak babi milik warga di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, beberapa hari ini tiba-tiba mati akibat terserang penyakit.
ADVERTISEMENT
Petugas peternakan Kecamatan Sukamaju-Kecamatan Sukamaju Selatan, Muh Sahril, menyebutkan untuk saat ini dari hasil pendataan sementara, babi yang mati sebanyak 1.637 ekor.
Babi-babi itu tersebar di tiga desa yakni, Desa Rawamangun 1.200 ekor, Desa Sukamaju 397 ekor, dan Desa Minanga Tallu 40 ekor.
"Selanjutnya desa-desa lain dua hari ke depan kami turun melakukan pendataan," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (2/5/2023).
Dikatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan secara pasti nama virus yang menyerang ternak babi milik warga yang menyebabkan hingga mati.
"Sampel yang diambil pada hari Jumat kemarin dalam proses pemeriksaan di laboratorium Maros, Sulsel. Jadi menunggu hasilnya penyakit apa namanya," ujarnya.
Dia menambahkan upaya yang saat ini dilakukan mencegah penularan penyakit dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan kepada ternak babi dan juga kandangnya.
ADVERTISEMENT
"Kita mengimbau pemilik ternak babi agar melakukan penyemprotan disinfektan untuk pengendalian penyebaran lebih luas lagi dan upaya membunuh virus," katanya.
Kepala Desa Sukaharapan, Nyoman Sukamta, mengatakan bahwa penyakit ini termasuk golongan baru karena ternak babi yang terserang penyakit tersebut matinya cepat sekali.
Dikatakan babi yang terserang penyakit tersebut gejala awalnya tidak mau makan, kejang-kejang, sesak napas hingga mencret.
"Selama saya pelihara babi, baru kali ini ada penyakit seperti ini, ada warga saya yang pelihara 19 ekor, babinya mati semua satu kandang," ujarnya.