1.200 Pengungsi di Kantor Walkot Palu Kekurangan Pangan dan Air Bersih

3 Oktober 2018 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dapur umum untuk pengungsi di halaman kantor Walikota Palu. (Foto: Mirsan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dapur umum untuk pengungsi di halaman kantor Walikota Palu. (Foto: Mirsan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa dan tsunami melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah, memaksa ribuan warga meninggalkan rumahnya. Sebagian dari mereka terpaksa mengungsi dan mendirikan tenda darurat di halaman kantor Wali Kota Palu.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, Rabu (2/10), untuk memenuhi kebutuhan pangan ribuan kepala keluarga, Pemerintah Kota Palu membuat dapur umum. Meski begitu, dapur umum tersebut masih kekurangan suplai bahan makanan.
Kepala Dapur Umum Fadli Alambe mengatakan, sejak hari pertama didirikannya dapur umum, stok makanan hanya berupa nasi ditambah sayur kol.
“Tergantung dari Pemda (Sulawesi Tengah) apa saja suplai makanan baru dimasak. Ini 1.200 jiwa mengungsi di sini. Khusus wali kota,” kata Fadli di Kantor Wali Kota Palu.
Pengungsi di tenda pengungsian di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10).  (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi di tenda pengungsian di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Setiap hari, kata Fadli, mereka memasak tiga karung beras seberat 50 kg. Sedangkan untuk lauk, mereka baru mendapatkan daging potong kemarin, tapi terbatas.
“Setiap hari 3 karung untuk masak, beras beratnya 50 kg, sayur kol, mi, baru kemarin suplai ayam daging potong baru masuk, (hanya untuk) sekitar dua kali masak,” ujar Fadli.
ADVERTISEMENT
Saat ini pengungsi membutuhkan air bersih, air minum, dan obat-obatan. Mereka juga merasa kekurangan alat makan.
“Kami tidak punya piring, obat-obatan, kedua perlengkapan makan, perlengkapan mandi, perlengkapan cuci, semua pada kurang,” sebut Fadli.