Tips Cegah Kehamilan Secara Alami Tanpa KB

24 Maret 2022 12:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan tidak menggunakan KB. Foto: Chompoo Suriyo/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan tidak menggunakan KB. Foto: Chompoo Suriyo/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah memiliki anak, banyak pasangan memutuskan untuk menunda atau memutuskan tidak hamil lagi karena berbagai alasan, mulai dari fokus mengurus anak, kondisi kesehatan, maupun perekonomian. Karena itu, suami dan istri biasanya mencegah kehamilan salah satunya dengan menggunakan KB.
ADVERTISEMENT
Namun, beberapa wanita merasakan efek samping dari penggunaan KB, khususnya KB suntik. Ya Moms, efek samping menggunakan pil atau suntik KB bisa beragam pada setiap wanita, mulai dari peningkatan berat badan, mengganggu produksi ASI, hingga pendarahan tiba-tiba di luar jadwal menstruasi.
Jika demikian, Anda bisa memilih KB spiral, atau metode alami tanpa KB. Seperti apa itu dan bagaimana caranya?

Cara Cegah Kehamilan Secara Alami Tanpa KB

Dikutip dari NHS, apabila metode KB alami ini dilakukan secara konsisten, maka efektivitasnya bisa mencapai 99 persen. Apalagi, Anda tidak perlu merasakan efek samping secara fisik. Berikut adalah tips mencegah kehamilan secara alami.
ilustrasi pasangan bercinta tanpa KB. Foto: Shutterstock
1. Tidak Bercinta saat Masa Subur
Masa subur perlu menjadi perhatian khusus, Moms. Masa subur adalah ketika ovulasi atau keluarnya ovum dari indung telur kemungkinan besar sedang terjadi, sehingga peluang pembuahan atau kehamilan lebih tinggi. Metode ini sebenarnya mudah dan paling aman dilakukan apabila konsisten mencatat siklus mens.
ADVERTISEMENT
2. Ejakulasi di Luar Vagina
Untuk lebih aman, suami bisa mengeluarkan sperma di luar vagina. Ya Moms, saat berhubungan seksual, suami bisa menarik penisnya keluar dari vagina sebelum terjadi ejakulasi. Sehingga, tidak memberi kesempatan sperma bertemu sel telur. Namun, cara ini perlu konsentrasi dan pengendalian diri agar bisa berhasil.
3. Metode Suhu Tubuh Basal
Cara ini dapat memperkirakan waktu ovulasi dengan mengetahui perubahan suhu tubuh. Ternyata, suhu tubuh bisa sedikit naik setelah proses ovulasi, lho. Metode ini akan meminta Anda mengukur suhu tubuh sebelum bangun dari tempat tidur setiap pagi dan beraktivitas apa pun dengan termometer basal. Pencatatannya pun dilakukan setiap hari.
Menurut WebMD, suhu tubuh bisa naik 0,5 hingga 1 derajat saat terjadi ovulasi. Dan suhu ini akan konsisten saat Anda menstruasi sampai sebelum ovulasi. Namun, cara ini tidak sepenuhnya efektif karena perubahan suhu tubuh bisa terjadi kapan saja dan dipengaruhi beberapa hal, seperti dalam kondisi demam, stres, atau tidur di suhu ruangan tertentu.
Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
4. Mengamati Lendir Serviks
ADVERTISEMENT
Dengan mengamati lendir serviks, Anda bisa mengetahui kapan sedang berovulasi. Yang perlu diperhatikan adalah saat ovulasi terjadi, lendir akan terlihat jernih, kenyal dan licin seperti putih telur mentah. Bisa menggunakan jari atau tisu untuk memeriksanya, ya Moms.
5. Menyusui bayi
Memberikan ASI kepada bayi juga menjadi pilihan KB alami, lho. Metode KB Alami dengan menyusui ini juga disebut sebagai Lactational Amenorrhea Method (LAM). Metode ini bisa dilakukan saat si kecil masih mendapat ASI eksklusif, setidaknya hingga berusia 6 bulan.
LAM juga memanfaatkan siklus haid pada ibu menyusui yang belum normal. Biasanya, ibu yang baru melahirkan siklus haidnya tidak teratur. Apalagi ibu yang memberikan ASI eksklusif, mereka bisa tidak mendapat haid hingga berbulan-bulan. Metode ini bisa efektif diterapkan sampai sebelum ibu sudah mendapat menstruasi lagi.
ADVERTISEMENT
6. Bahan-bahan Alami
Ternyata sejumlah bahan dari alam bisa membantu mencegah kehamilan. Dikutip dari FirstCry Parenting, beberapa buah dan rempah ini diklaim bisa mencegah kehamilan, seperti pepaya, jahe, aprikot, kayu manis, buah ara kering, peterseli, nanas, hingga ubi liar. Namun, perlu diketahui belum ada bukti ilmiah cara ini 100 persen efektif, ya.
Cara-cara di atas bisa dilakukan secara gratis dan bisa berhenti kapan saja, Moms. Namun, jangan lupa untuk konsisten menerapkannya agar rencana mencegah kehamilan benar-benar bisa terlaksana.