Seperti Apa Jahitan Perineum Usai Melahirkan Normal?

11 Januari 2020 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kamar bersalin. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kamar bersalin. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu ketakutan ibu dari melahirkan secara normal adalah mendapat jahitan perineum.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman Bidan Kita, jahitan ini dilakukan karena adanya robekan pada jalan lahir, baik karena robek secara alami ataupun karena proses episiotomi (sayatan bedah yang sengaja dibuat dokter atau bidan).
Jadi, meski bayi akan keluar melalui jalan lahir atau vagina yang padahal mampu melar sesuai ukuran bayi, namun kadang kala si kecil juga butuh lebih banyak ruang. Karena itu perineum —area di antara anus dan vulva— dapat membesar, hingga sobek ketika persalinan berlangsung.
Apakah selamanya tiap melahirkan normal mendapat jahitan perineum?
Ilustrasi alat operasi. Foto: geudki via Pixabay
Untuk beberapa ibu, mungkin sobekan saat melahirkan tergolong sangat ringan, sehingga dapat sembuh secara alami dan juga tidak perlu mendapat jahitan.
Namun bila sobekan Anda dalam tingkat lebih tinggi, yakni melibatkan jaringan otot dan menyebabkan perdarahan, maka perlu dilakukan jahitan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, robekan perineum dibagi menjadi 4 derajat seperti berikut:
Derajat 1: Robekan sangat kecil, sehingga bisa sembuh sendiri atau tanpa dijahit. Robekan berupa luka dangkal karena mengenai kulit perineum dan lapisan luar dari lubang vagina.
Derajat 2: Beberapa sobekan terjadi lebih dalam hingga ke otot-otot di bawah kulit, sehingga jahitan diperlukan. Namun juga bisa sembuh tanpa dijahit, hanya saja butuh waktu lebih lama untuk sembuh.
Ilustrasi melahirkan. Foto: Thinkstock
Derajat 3: Beberapa robekan lebih parah dan dapat meregang jauh melalui jaringan perineum dan otot di sekitar anus. Untuk itu perlu dilakukan jahitan.
Derajat 4: Derajat 4 merupakan jenis robekan serius yang masuk lebih dalam, melalui otot-otot di sekitar anus dan jaringan di bawahnya hingga anus. Pada robekan ini tentu mesti dijahit.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana proses jahitan perineum dilakukan?
Pada tahap awal, Anda akan diberi anestesi lokal untuk mematikan rasa di daerah yang bersangkutan. Kemudian dokter akan mulai menjahit, misalnya dengan jenis jahitan jelujur.
Inisiasi Menyusu Dini atau IMD Foto: Shutterstock
Jumlah jahitan variasi, tergantung derajat robek yang ibu alami. Biasanya dilakukan saat Anda sedang sibuk melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini), sehingga cukup membuat perhatian Anda teralihkan.
Kapan luka jahitan perineum akan sembuh? Tergantung pada besar kecilnya robekan, cara merawat, dan tentunya kondisi setiap ibu berbeda-beda.