Seperti Apa Gejala Sedang dan Berat pada Anak yang Positif COVID-19?

18 Juli 2021 9:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak terinfeksi COVID-19. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak terinfeksi COVID-19. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak yang positif COVID-19 bisa mengalami gejala yang berbeda-beda. Sebagian besar kasus COVID-19 pada anak memang mengalami gejala ringan, sehingga hanya perlu melakukan isolasi mandiri di rumah.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, hal itu disampaikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebab fasilitas kesehatan saat ini lebih memprioritaskan pasien COVID-19 dengan gejala sedang hingga berat.
“Anak yang positif dengan gejala ringan disarankan untuk isolasi mandiri di rumah dengan diberikan perawatan oleh orang tua. Yang memerlukan perawatan di rumah sakit adalah anak yang memiliki gejala sedang atau berat,” kata Satgas COVID-19 IDAI, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), pada acara Webinar Kesehatan Mental Keluarga di Masa Pandemi yang diadakan oleh Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, Kamis (15/7).
Ilustrasi anak positif COVID-19. Foto: Shutter Stock
Nah, kondisi anak-anak dengan gejala sedang atau berat ini tentu membuat orang tua merasa takut dan khawatir. Namun, dr. Nastiti menjelaskan bahwa saat ini kurang dari 5 persen pasien anak yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Jadi, kebanyakan anak yang positif COVID-19 memang melakukan isolasi mandiri di rumah.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, dr. Nastiti tetap mengimbau kepada orang tua agar dapat mengenali gejala sedang dan berat yang mungkin dialami anak. Sehingga, orang tua bisa segera membawa si kecil ke rumah sakit apabila terjadi tanda-tanda bahaya tersebut.
Nah Moms, yuk, kenali gejala sedang dan berat pada anak yang positif COVID-19.

Gejala Sedang COVID-19 pada Anak

-Demam tinggi lebih dari 7 hari.
-Gambaran peradangan paru.
-Diare.
-Dehidrasi.

Gejala Berat COVID-19 pada Anak

-Sesak napas.
-Leher bengkak.
-Hilang kesadaran.
-Kejang.
-Mata merah.
-Muncul ruam.
-Tidak bisa makan dan minum.
“Jika anak mulai mengalami sesak napas, itu adalah gejala yang sangat berbahaya dan orang tua harus segera membawanya ke rumah sakit,” kata dr. Nastiti.
Ilustrasi anak sakit. Foto: Shutterstock
Selain itu, kondisi anak yang berbeda dari biasanya seperti, lebih banyak tidur, bernapas lebih, mata cekung cepat dan frekuensi buang air kecil yang berkurang juga perlu diwaspadai oleh orang tua. Sehingga, dr. Nastiti menyarankan agar orang tua segera menghubungi fasilitas kesehatan apabila melihat tanda-tanda waspada tersebut.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hutri Dirga Harmonis