Sebelum Ada Test Pack, Tanda Hamil Diketahui dengan Bantuan Katak, Kok Bisa?

21 Juli 2020 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ibu hamil Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ibu hamil Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Garis dua pada test pack atau alat uji kehamilan sebagai tanda hamil? Anda mungkin sudah biasa mendengar bahkan pernah menggunakannya. Tapi tahukah Anda, bahwa alat uji kehamilan yang kita kenal itu baru tersedia secara luas pada akhir tahun 1970-an. Itu pun, tak secanggih yang ada saat ini.
ADVERTISEMENT
Saat pertama dikenal masyarakat, alat uji kehamilan butuh setidaknya dua jam untuk menunjukkan hasil. Sementara tingkat akurasinya, hanya mencapai 80 persen saja.
Sementara sebelum alat uji kehamilan ditemukan, kebanyakan orang hanya mengandalkan waktu untuk mengetahui tanda hamil. Misalnya menunggu waktu menstruasi sang wanita berlalu.
Bagaimana bila tidak mau menunggu? Ada beberapa cara yang ditawarkan para ahli. Salah satunya, menggunakan katak!
Ilustrasi katak yang pernah digunakan sebagai alat penunjuk tanda hamil Foto: Facebook/Fundación Atelopus

Katak Petunjuk Tanda Hamil

Mengutip SmithsonianMag pada, kurang dari seabad yang lalu, katak kerap diandalkan untuk menunjukkan tanda hamil. Hal ini tercatat di jurnal medis yang ditulis oleh Dr. Edward R. Elkan, dari Inggris pada tahun 1938 berdasarkan pada eksperimen di awal tahun 1930-an yang dilakukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Lancelot Hogben.
ADVERTISEMENT
Tapi bukan sembarang katak. Tes kehamilan dengan katak yang kemudian dikenal dengan Tes Hogben, dilakukan dengan menggunakan katak betina jenis Xenopus laevis asal Afrika Selatan. Katak ini pun pun lantas diimpor ke berbagai belahan dunia untuk digunakan dalam tes kehamilan.
Lantas, bagaimana cara mengujinya?
Ilustrasi peneliti di laboratorium. Foto: jarmoluk/Pixabay

Cara Tes Kehamilan dengan Katak

The Atlantic melansir, Tes Hogben dilakukan dengan pertama-taman mengambil sampel urin wanita untuk dikirim ke laboratorium katak. Di sana, teknisi akan menyuntikkan katak betina dengan sedikit urin ke kaki belakang mereka. Setelah disuntik, katak akan ditempatkan kembali ke dalam tangki mereka, dan para teknisi akan mengamati apakah dalam 5 hingga 12 jam setelah disuntik ada telur-telur katak di dalam tangki.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, jika dalam waktu 5 hingga 12 jam katak betina bertelur, itu berarti wanita yang menyediakan urin sedang hamil. Ini karena para peneliti percaya hormon kehamilan yang disebut human chorionic gonadotropin dalam urin, telah memicu ovulasi pada katak.
Sebaliknya, bila katak tidak bertelur, artinya wanita penyedia urin tidak hamil. Demikianlah bagaimana katak bisa bertindak sebagai tes kehamilan yang hidup.
Ilustrasi tikus yang juga pernah digunakan sebagai petunjuk tanda hamil Foto: Shutterstock
Tanda Hamil dengan Bantuan Tikus dan Kelinci
Bukan cuma katak, ternyata tikus betina dan kelinci juga telah digunakan untuk mengetahui tanda hamil, Moms. Namun nasib hewan-hewan ini lebih malang dari katak. Mereka harus dibunuh, dibedah dan diperiksa dengan cermat untuk mengamati perubahan ovarium.
Karena tes dengan katak (yang tidak perlu dibunuh dan dapat digunakan berkali-kali) lebih mudah dan murah, tes kehamilan ini menjadi populer hingga tahun 1950-an. Baru pada 1960-an, alat tes imunologi yang menawarkan layanan diagnostik langsung ke wanita menggantikan kedudukannya.
ADVERTISEMENT