Salah Kaprah Tentang Konsumsi Susu Mentah

20 Juni 2021 12:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah Kaprah Tentang Konsumsi Susu Mentah Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Salah Kaprah Tentang Konsumsi Susu Mentah Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagian besar susu sapi kemasan yang Anda beli di toko atau supermarket, merupakan susu yang sudah dipasteurisasi, yakni disterilkan dengan panas untuk membunuh bakteri. Meski demikian, ada juga yang masih suka mengonsumsi susu mentah yang tidak dipasteurisasi.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, beberapa orang tua mungkin suka memberikan susu mentah kepada anak-anaknya karena dinilai lebih bergizi dan dapat membuat anak jadi lebih sehat. Susu mentah sendiri memang biasanya digunakan untuk diolah menjadi berbagai produk, seperti keju, yoghurt, dan es krim.
Namun, benarkah susu mentah lebih bergizi dan aman untuk dikonsumsi? Cek penjelasan di bawah ini, yuk!

Benarkah Susu Mentah Lebih Aman dari Pasteurisasi?

Salah Kaprah Tentang Konsumsi Susu Mentah Foto: Freepik
Orang tua yang memberikan susu mentah kepada anaknya mungkin berpendapat bahwa susu ini mengandung lebih banyak asam amino, antimikroba, vitamin, mineral, dan asam lemak daripada susu pasteurisasi. Bahkan beberapa mengklaim jika susu mentah sangat baik bagi anak yang memiliki intoleransi laktosa, asma, autoimun, dan kondisi alergi.
Tapi tunggu dulu, Moms! Anda perlu tahu bahwa dalam beberapa penelitian ilmiah yang dikutip dari laman resmi Food and Drug Administration, Amerika Serikat, susu mentah justru dapat mengandung berbagai patogen penyebab penyakit. Studi ini menunjukkan dengan jelas risiko yang terkait dengan minum susu mentah.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, susu lebih baik dipasteurisasi karena efektif membunuh patogen susu mentah, tanpa berdampak signifikan terhadap kualitas gizi susu. Apalagi anak-anak biasanya lebih rentan daripada orang dewasa terhadap patogen yang terdapat pada susu mentah.
Seperti yang terjadi pada tahun 2005, wabah E. coli terjadi di Washington dan Oregon, Amerika Serikat. Penyebabnya karena banyak masyarakat yang mengonsumsi susu mentah. Di antara 18 pasien, 5 yang dirawat di rumah sakit semuanya anak-anak berusia 1-13 tahun, bahkan 4 di antaranya mengalami Hemolytic Uremic Syndrome--pembuluh darah kecil di ginjal rusak dan meradang.

Bukti Susu Mentah Tidak Lebih Baik dari Pasteurisasi

Salah Kaprah Tentang Konsumsi Susu Mentah Foto: Freepik
Apakah Anda pernah berpikir bahwa susu yang dipasteurisasi gizinya akan berkurang? Bila ya, Anda seharusnya tak perlu cemas. Sebab, dikutip dari Healthline, susu pasteurisasi tidak mengakibatkan hilangnya vitamin, karbohidrat, mineral, atau lemak secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Sebuah meta-analisis yang ekstensif dari 40 penelitian menemukan hanya kehilangan sebagian kecil vitamin B1, B6, B9, B12, dan C yang larut dalam air.
Penelitian juga tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam asam lemak profil dari susu mentah dan pasteurisasi, meskipun pasteurisasi dapat meningkatkan kecernaan asam lemak. Susu pasteurisasi juga tidak mengurangi kadar kasein, karena jenis protein ini stabil terhadap panas.
Baik susu mentah dan yang dipasteurisasi juga sama-sama memberikan dampak negatif pada anak yang alergi susu sapi dan intoleransi laktosa. Dalam sebuah penelitian di rumah sakit, pada lima anak yang didiagnosis alergi susu sapi menemukan bahwa susu yang dipasteurisasi dan mentah menyebabkan respons alergi yang serupa.

Bahaya Susu Mentah Bagi Keluarga

Salah Kaprah Tentang Konsumsi Susu Mentah Foto: Freepik
Susu merupakan tempat makan yang ideal bagi bakteri, apalagi susu pada dasarnya berasal dari lingkungan yang steril di dalam hewan. Namun sejak hewan diperah, potensi kontaminasi dimulai dengan ambing (kelenjar dalam payudara yang mengeluarkan air susu), kulit, kotoran, alat pemerahan, penanganan, dan penyimpanan.
ADVERTISEMENT
Kontaminasi tidak terlihat dengan mata telanjang dan sering kali tidak dapat dideteksi. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa susu mentah mengandung jumlah bakteri berbahaya yang jauh lebih tinggi daripada susu pasteurisasi.
Bakteri berbahaya yang mungkin ada dalam susu mentah seperti campylobacter, salmonella, escherichia coli (E.coli), coxiella burnetti, cryptosporidium, yersinia enterocolitica, staph aureus, dan listeria monocytogenes.
Gejalanya akan membuat muntah, diare, dehidrasi, sakit kepala, sakit perut, mual, dan demam. Bakteri ini juga dapat menyebabkan kondisi serius, seperti sindrom Guillain-Barre, sindrom uremik hemolitik, keguguran, artritis reaktif, kondisi peradangan kronis, dan bisa saja kematian.
Jadi sebaiknya, hindari memberikan susu mentah untuk keluarga di rumah. Ya Moms, susu kemasan yang telah dipasteurisasi merupakan susu yang aman dan juga sehat bagi keluarga Anda. Susu mentah juga harus dihindari oleh ibu hamil, anak-anak, lansia, dan mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
ADVERTISEMENT