Pentingnya USG Fetomaternal saat Hamil

16 September 2023 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil lakukan pemeriksaan USG. Foto: Kwangmoozaa/Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil lakukan pemeriksaan USG. Foto: Kwangmoozaa/Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan. Ini bertujuan untuk memantau tumbuh kembang janin serta mengetahui status kesehatan ibu sendiri. Salah satu yang bisa dilakukan saat kontrol kehamilan adalah tes USG atau ultrasonografi untuk melihat gambaran si kecil secara langsung yang ada di dalam perut.
ADVERTISEMENT
Dengan USG, ibu hamil bisa melihat kondisi bayi di dalam kandungan melalui gambar 2D, 3D, hingga 4D. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) bahkan mengatakan bahwa ibu hamil perlu mendapatkan pemeriksaan USG setidaknya tiga kali selama kehamilan. Bahkan, tak jarang ibu hamil juga disarankan untuk melakukan USG fetomaternal untuk melihat kemungkinan adanya masalah pada janin.
Ilustrasi hamil melakukan USG 4 dimensi Foto: Shutter Stock

Kenapa Ibu Hamil Perlu Melakukan USG Fetomaternal?

Moms, USG fetomaternal adalah tes ultrasound yang dilakukan untuk memeriksa janin dan lingkungan di sekitar janin secara menyeluruh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tes ini berfokus untuk mendeteksi dan mendiagnosis jika ada kelainan pada fetal (janin) maupun sang ibu.
“Ibu biasanya dirujuk ke dokter kandungan subspesialis fetomaternal jika pada pemeriksaan dicurigai adanya kelainan baik pada pemeriksaan USG, darah, maupun kondisi kehamilan yang beresiko tinggi,” kata dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG pada kumparanMOM (15/9).
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Andrew, USG fetomaternal bisa dilakukan sejak usia kehamilan 21 minggu. Umumnya, hal ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan bawaan janin dan kelainan organ secara keseluruhan.
Tidak semua ibu hamil harus melakukan USG fetomaternal, tetapi ada beberapa kondisi yang disarankan oleh dokter, di antaranya.
Kelainan Bawaan
Adanya kecurigaan risiko kelainan bawaan janin yang didapatkan saat melakukan tes USG atau pemeriksaan darah seperti NIPT.
Posisi Plasenta
Kecurigaan posisi plasenta atau ari-ari yang kemungkinan akreta atau tumbuh di bekas operasi caesar sebelumnya.
Hasil USG dari Ibu Hamil Foto: Shutterstock

Manfaat Lain USG Fetomaternal untuk Ibu Hamil

Dilansir Baby Centre, USG fetomaternal dilakukan menggunakan gelombang suara untuk memeriksa aliran darah melalui plasenta, tali pusat, bagian tubuh bayi, hingga arteri yang memasok darah ke rahim. Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah janin sudah mendapatkan semua oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan melalui plasenta.
ADVERTISEMENT
USG fetomaternal dilakukan dengan USG 3 dimensi dan USG 4 dimensi. Dengan USG ini, dokter fetomaternal bisa melakukan deteksi dini seperti kelainan genetik, gangguan pembentukan organ tubuh, kemungkinan keguguran atau kelahiran prematur, hingga kelainan kromosom pada janin yang berkembang.
Saat melakukan USG fetomaternal, dokter akan memeriksa secara detail seluruh organ janin, mulai dari bagian kepala sampai ujung kaki untuk mencari ada atau tidaknya kelainan. Pemeriksaan pun dilakukan pada aliran darah, tulang belakang, otak, dan organ-organ lainnya, Moms.
USG 4 dimensi juga membuat janin akan terlihat lebih jelas dan nyata, karena tujuannya memang untuk melihat lebih detail bagian tubuh dan organ janin. Sehingga, dokter bisa lebih akurat memeriksa apakah janin memiliki kelainan serta masalah kesehatan lainnya. Dan bila saat pemeriksaan USG ditemukan ada kelainan, maka dokter bisa segera menentukan pengobatan dan tindakan tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
ADVERTISEMENT