Moms, Pahami Bahaya Ajari Anak di Bawah Umur Menyetir Mobil!

28 April 2023 14:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak menjadi penumpang mobil. Foto: TinnaPong/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak menjadi penumpang mobil. Foto: TinnaPong/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Media sosial diramaikan dengan sebuah video yang menampilkan seorang anak perempuan di bawah umur tengah dilatih menyetir mobil di jalan raya. Dalam video tersebut, terlihat anak tersebut tengah mengemudi dan didampingi seorang instruktur perempuan di sampingnya. Instruktur itu sesekali memberikan arahan kepada anak tersebut.
ADVERTISEMENT
Video tersebut diunggah oleh pemilik akun Iznainy Success, dan ternyata adalah pemilik sebuah lembaga pendidikan kerja (LPK) kursus mobil di Samarinda, Kalimantan Timur. Dan belakangan diketahui instruktur mengemudi yang berada di samping anak perempuan itu adalah ibunya.
Setelah video itu beredar, banyak warganet yang gemas dan mengkritik orang tuanya yang mengizinkan sang anak belajar menyetir, padahal usianya belum 17 tahun.
Ya Moms, seperti tertuang dalam Peraturan Kepolisian RI Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penerbitan dan Penandaan SIM, batas usia minimal untuk membuat SIM A dan SIM C adalah 17 tahun.
Dan ibu dari anak perempuan dalam video tersebut, Izna, akhirnya memberikan klarifikasi. Seperti dilihat dari akun Instagram @polresta_samarinda_polantas, Izna mengakui memang benar anaknya yang ia ajari menyetir mobil. Izna menjelaskan, video tersebut dibuat satu tahun lalu dengan tujuan memotivasi banyak orang agar bisa menyetir.
ADVERTISEMENT
"Perlu saya sampaikan video itu benar anak saya, bukan anak lain, bukan anak didik tapi anak saya sendiri. Alasan saya membuat untuk memotivasi kita harus bisa [menyetir], karena saya mau edukasi. Tapi dalam kasus ini objeknya tidak tepat," kata Izna.
"Saya minta maaf untuk semuanya, masyarakat Samarinda, dan semuanya yang sudah melihat video saya," lanjutnya.

Bahaya Anak di Bawah Umur Diajari Nyetir Mobil, Orang Tua Wajib Tahu!

Nah Moms, berkaca dari kejadian anak yang diajari nyetir oleh orang tuanya di saat usianya masih belum 17 tahun, maka ada berbagai risiko dan bahaya yang bisa dialami mereka, yaitu:
Ilustrasi tilang manual. Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara Foto
1. Melanggar Peraturan dan Bisa Kena Tilang
Dari kasus di atas, maka artinya mereka sudah melanggar Undang-undang. Jadi, tidak hanya membahayakan keselamatan, mengizinkan anak di bawah umur mengendarai kendaraan juga berarti mengajarkan untuk melanggar hukum, lho!
ADVERTISEMENT
"Jelas yang boleh menyetir itu hanya yang punya SIM. Dan yang boleh punya SIM itu yang umurnya 17 tahun ke atas. Itu jelas, jadi sudah melanggar ya," ungkap Inisiator SafeKids Indonesia, Wahyu Minarto, kepada kumparanMOM.
2. Kondisi Fisik Belum Mumpuni
Pria yang akrab disapa Paman Billie itu juga menyoroti kesiapan kondisi fisik anak yang belum mumpuni untuk mengendarai kendaraan. Sebab, ia menilai mobil maupun motor didesain untuk dikemudikan oleh orang dewasa. Semua perangkat-perangkat yang terpasang juga umumnya telah menyesuaikan dengan badan orang dewasa, seperti ukuran kursi dan joknya, jarak setir dari bangku, hingga pandangan mata ke jalanan.
"Jadi kalau anak kecil masih seperti itu mentok di dashboard ya enggak bisa melihat jalanan dengan full. Terus juga mungkin lihat spion juga masih susah. Semua perangkat-perangkat safety juga enggak bisa diakses anak, enggak akan safe misalnya jangkauan kaki ke pedal. Jadi sudah enggak cocok memang anak-anak untuk menyetir atau membawa mobil," tegas Paman Billie.
ADVERTISEMENT
3. Mental Belum Siap
Ilustrasi anak belajar soal keselamatan mobil. Foto: Dragon Images/Shutterstock
Anak yang belum berumur 17 tahun cenderung belum sepenuhnya siap bertanggung jawab saat menyetir. Ditambah kondisi jalanan tidak selamanya mulus dan berbagai tantangan yang akan dihadapi. Paman Billie mengungkapkan, orang dewasa saja kerap kesulitan menghadapi kondisi jalanan yang tidak dapat diprediksi.
"Mempersiapkan mental itu sangat sulit. Jadi apalagi anak-anak yang pengalaman hidupnya masih sedikit dan tidak mempunyai kesehatan mental yang baik. Emosionalnya mungkin belum seperti orang dewasa. Pertimbangan-pertimbangannya belum seperti orang dewasa. Tentu akan sulit menguasai jalanan seperti itu," jelas dia.
4. Belum Terampil Hadapi Gangguan
Kebanyakan anak di bawah usia 17 tahun belum cukup dewasa secara perilaku juga. Sehingga, mereka juga mungkin mudah teralihkan saat menyetir, seperti bermain ponsel atau ngobrol dengan penumpang lain. Selain itu, kondisi jalanan yang berbeda-beda juga akan menjadi tantangan berat bagi anak yang kemampuan menyetirnya belum mumpuni.
ADVERTISEMENT
"Tidak hanya kesiapan atau skill kita menyetir saja. Tapi bagaimana menghadapi gangguan-gangguan dari luar yang enggak bisa kita kendalikan. Misalkan pengemudi atau pemakai jalan lainnya, kondisi jalan yang jelek, cuaca, dan sebagainya. Kan untuk anak pasti belum dewasa dan belum siap emosionalnya," ungkap Paman Billie.
5. Berisiko Alami Kecelakaan
Dan karena belum cukup siap menguasai keselamatan, keterampilan, dan tanggung jawab saat mengemudi, maka anak pun akan lebih berisiko mengalami kecelakaan di jalan. Pun kemampuan untuk berpikir cepat disertai kondisi mental belum stabil bisa meningkatkan risiko kecelakaan pada anak.
***
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini.
ADVERTISEMENT