Mengenal Parental Burnout, Kondisi Orang Tua yang Jenuh Mengasuh Anak

15 September 2020 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu lelah atau kelelahan. Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu lelah atau kelelahan. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wajar bila setiap orang tua mengalami stres, apalagi dalam situasi pandemi corona seperti saat ini. Ya Moms, mungkin hingga kini masih ada sebagian orang tua yang melakukan segala aktivitasnya dari rumah saja. Belum lagi mendampingi anak yang belajar dari rumah. Sehingga, rasa lelah berlebih dirasa dan bisa mengganggu kesehatan mental maupun fisik.
ADVERTISEMENT
Namun, jangan biarkan kondisi ini terus-menerus atau berkepanjangan dalam diri Anda, Moms. Sebab, ini bisa saja mengakibatkan Anda mengalami parental burnout. Apa maksudnya?
Mengenal Parental Burnout, Kondisi Orang Tua yang Jenuh Mengasuh Anak. Foto: shutterstock

Mengenal Parental Burnout

Psikolog Anak Saskhya Aulia Prima, M.Psi., menjelaskan bahwa parental burnout merupakan suatu kondisi di mana orang tua yang merasa lelah atau jenuh --baik secara fisik maupun mental dalam hal mengurus anak. Hal ini tak jarang membuat mereka merasa kurang puas dengan apa yang telah dilakukannya. Bahkan, ia bisa saja merasa gagal.
"Perasaan kita juga jadi overwhelmed banget, cemas berlebihan, panik. Kita juga jadi agak merasa berjarak sama anak dan enggak merasa bahwa kegiatan pengasuhan menyenangkan," ujarnya dalam Webinar bersama AQUA dengan tema "Moms Sharing Session 'Ibu Sehat, Keluarga Sehat' yang dihelat baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Pada saat Anda merasa ketidaknyamanan itu, co-founder Rumah Konsultasi Tiga Generasi menjelaskan, hal ini dapat mempengaruhi ke hubungan Anda dengan anggota keluarga lain di rumah. Selain itu, Anda juga mungkin saja akan mudah marah atau tersinggung, dan sebagainya.
"Parental burnout ini karena stresnya sudah berkepanjangan. Kalau stresnya sudah berlebihan dan mengganggu kehidupan kita, efeknya jadi ke mana-mana. Bisa jadi enggak senang ketemu anak, mudah baper, merasa jadi ibu berat banget aku enggak bisa. Kalau ada pikiran seperti itu sebetulnya kita sudah butuh konsultasi ke ahli," pungkasnya.
Ilustrasi ibu bekerja dan bayinya. Foto: Shutter Stock

Tips dari Psikolog untuk Orang Tua Atasi Parental Burnout

Moms, apabila kondisi ini terjadi dalam diri Anda, Saskhya menyarankan agar Anda dapat meluangkan waktu sejenak untuk melepas penat. Orang tua diharapkan dapat mengelola emosinya dengan sebaik mungkin. Selain itu, tahan amarah dengan tarik napas dalam-dalam kemudian hembuskan secara perlahan.
ADVERTISEMENT
"Caranya kita bisa taruh tangan ke dada sama di perut. Tarik nafas yang dalam terus hembuskan pelan-pelan itu dilakukan 3-4 kali bebas sampai kita napasnya stabil dan kita siap datang ke anak," tuturnya.
Ilustrasi minum air putih. Foto: Shutter Stock
Bahkan menurutnya, ada beberapa orang yang mengatasi hal tersebut dengan cara minum segelas air putih, bicara dengan diri sendiri, hingga menghitung mundur untuk menstabilkan emosinya. Barulah, temui anak.
"Sebenarnya, ujung-ujungnya semuanya self compassion atau belas kasih kita sama diri sendiri sebagai ibu. Atur pola pikir dan ekspektasi. Set mindset kita dulu bahwa situasi yang sekarang kita harus bersyukur, oh kita bisa survive hari ini, pikirkan hal mana yang bisa kita kontrol," tutupnya.
Selain itu, Anda juga bisa menenangkan diri dengan cara memeluk diri sendiri lalu berterima kasih kepada diri Anda karena bisa melewati hari-hari tanpa kendala yang berarti. Jadi, tetap kelola emosi Anda dengan sebaik mungkin ya, Moms.
ADVERTISEMENT