Mengenal 3 Tanda Autisme pada Anak yang Bisa Dideteksi Sejak Dini

4 Februari 2020 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi ibu dengan ABK Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi ibu dengan ABK Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mendeteksi autisme pada anak tidak bisa sembarangan, Moms. Sebab, autisme punya berbagai tingkat keparahan yang berbeda-beda. Meski begitu, ciri-ciri autisme sebenarnya sudah terlihat sejak si Kecil masih bayi.
ADVERTISEMENT
Menurut psikolog klinis anak, Belinda Agustya M.Psi. dari klinik Rainbow Castle, gejala autisme yang diderita oleh anak bisa diketahui saat usia si Kecil menginjak 6 bulan.
Ya Moms, mengutip laman resmi McMaster University, Kanada, saat anak berusia enam bulan, anak sudah bisa menunjukkan perilaku yang berbeda seperti temperamen pasif, mudah marah, terpaku pada suatu objek dalam waktu yang lama, dan kurangnya interaksi sosial.
Meski begitu, sering kali orang tua telat mengetahui kondisi anak mereka. Padahal menurut Paul Christie, Elizabeth Newson, Prevezer, dan Chandler, penulis buku Langkah Awal Berinteraksi Dengan Anak Autis sekaligus pakar psikologi dan psikolog anak, diagnosis autisme pada anak perlu dilakukan secepat mungkin, agar anak bisa segera diberi penanganan dan terapi yang tepat.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, dilansir Me and Ability, untuk deteksi awal autisme pada anak, Anda bisa melihat dari ciri-ciri berikut ini.

1. Bayi jarang melakukan kontak mata ketika diajak berkomunikasi

com-Ilustrasi mendiagnosa gejala kelainan austisme Foto: Shutterstock
Seorang dokter asal Inggris, Dr. Miriam Stoppard, mengatakan eye tracking atau melihat pergerakan mata seorang bayi bisa menjadi cara mudah untuk mengetahui tanda-tanda yang mengacu pada gejala autisme.
Anda bisa mengajaknya berbicara sambil melihat apakah si Kecil fokus menatap mata Anda atau tidak. Jadi, saat si Kecil tidak mampu melihat Anda secara fokus, maka Anda bisa memperkirakan bahwa ia berisiko mengalami autisme.

2. Bayi tidak merespons saat diajak berinteraksi

Bayi biasanya akan menunjukkan respons ketika ia mendengar suara. Tapi, jika bayi hanya tampak diam dan tak tertarik merespons dengan apa yang didengarnya, ini menunjukkan adanya kemungkinan autisme, Moms.
ADVERTISEMENT
Ya, bayi dengan autisme lebih jarang tertawa atau membuat ekspresi gembira lainnya ketika melihat dan mendengarkan suara. Mereka juga tak memberi respons saat namanya dipanggil atau menanggapi bentuk interaksi lainnya.

3. Bayi tidak mengoceh

com-Ilustrasi bayi tidak merespon saat diajak berbicara Foto: Shutterstock
Memasuki usia 1 tahun, bayi biasa akan mulai mengoceh. Umumnya anak berusia 1 tahun sudah mengucapkan kata pertama dan rajin menggumam.
Namun, bayi dengan autisme biasanya lebih sulit mengembangkan kemampuan verbal dan cenderung menjadi lebih pendiam. Ciri-ciri autisme pada anak juga akan semakin jelas pada usia 1,5 tahun hingga 3 tahun. Pada usia ini, anak pada umumnya mulai berinteraksi dengan anak-anak lain. Kemampuan bahasanya sudah semakin berkembang. Namun jika perkembangan bahasa dan interaksi si Kecil menunjukkan keterlambatan, sebaiknya segera konsultasikan ke psikolog.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, jika Anda menemui tanda-tanda di atas pada diri si Kecil, segera bawa ke dokter spesialis anak agar segera mendapat penanganan yang tepat. Penanganan berupa terapi dapat membuat anak dengan autisme bisa bersosialisasi lebih baik dan percaya diri.
Anda juga tidak perlu cemas dan merasa sendiri, Moms. Anda bisa sharing mengenai pengalaman parenting bersama ibu-ibu lainnya (termasuk Ibu dengan anak berkebutuhan khusus) dengan bergabung di komunitas Sahabat Ibu Pintar.
Ya, komunitas ini bisa menjadi menjadi tempat curhat para ibu dari berbagai penjuru Indonesia, Moms. Komunitas Sahabat Ibu Pintar yang didirikan Blibli.com ini juga memiliki offline event bernama Kelas Pintar – sebuah rangkaian kegiatan edukatif yang bisa Anda ikuti untuk menambah pengetahuan. Komunitas ini juga ada WAG (WhatsApp Grup) untuk mempermudah para ibu bisa sharing satu sama lain. Mari bergabung dengan Sahabat Ibu Pintar di sini.
ADVERTISEMENT
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Blibli.com.