Anak bermain

Memahami Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

9 Januari 2020 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi anak bermain dengan sebayanya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi anak bermain dengan sebayanya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Usia dini dikenal juga dengan sebutan usia emas anak atau the golden age. Mengacu pada UU RI N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, di usia tersebut, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak tergantikan di masa mendatang. Berbagai penelitian di bidang neurologi menunjukkan 50 persen kecerdasan anak terbentuk dalam kurun waktu 4 tahun pertama. Setelah anak berusia 8 tahun, perkembangan otaknya mencapai 80 persen dan akhirnya 100 persen di usia 18 tahun.
Badan Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan (UNESCO) menjelaskan, di usia emas tersebut pendidikan anak usia dini punya pengaruh penting untuk menunjang tumbuh kembangnya.
“Pendidikan anak usia dini (PAUD) lebih dari sekadar persiapan untuk sekolah dasar. Tujuan PAUD adalah perkembangan menyeluruh dari kebutuhan sosial, emosional, kognitif, dan fisik seorang anak guna membangun fondasi yang kuat dan luas untuk pembelajaran dan kesejahteraan seumur hidup. PAUD menyimpan potensi untuk mendidik masyarakat masa depan yang peduli, cakap, dan bertanggung jawab,” jelas UNESCO.
com-Ilustrasi anak mempelajari hal baru. Foto: Shutterstock
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perkembangan otak anak usia dini sedang berada di rentang paling pesat. Ya, arsitektur otak dasar terbangun lewat proses berkelanjutan yang sudah dimulai bahkan sebelum anak dilahirkan dan terus berlanjut hingga dewasa, Moms.
ADVERTISEMENT
Hal itu merupakan fondasi penting untuk banyak hal, termasuk kemampuan belajar anak, kesehatan, dan karakternya. Kokoh dan rapuhnya arsitektur otak anak sangat bergantung kepada semua hal yang dialaminya di usia dini.
Mengutip Developing Child Harvard, pada tahun-tahun pertama kehidupan, lebih dari satu juta koneksi saraf anak terbentuk setiap detiknya. Selepas periode emas tersebut, pembentukan koneksi saraf menurun untuk membuka jalan bagi sirkuit otak yang lebih efisien.
Koneksi saraf yang menurun itu tidak bisa terhindarkan dalam perkembangan otak manusia, sebab seiring bertambahnya usia, otak menjadi semakin terspesialisasi untuk menanggung fungsi yang lebih kompleks. Di saat yang bersamaan, kemampuan otak untuk merombak diri dan beradaptasi terhadap tantangan baru juga menurun.
com-Ilustrasi interaksi anak dengan orang tua. Foto: Shutterstock
Oleh karena itu, penting untuk memaksimalkan perkembangan otak anak di usia dini, Moms.Para ilmuwan meyakini bahwa unsur penting yang bisa menunjang perkembangan anak adalah hubungan timbal balik antara ia dan orang tuanya. Dalam cakupan yang lebih luas, hubungan anak dengan orang-orang di sekitarnya juga punya peran yang tak kalah penting. Oleh karena itu, kehadiran Anda sangatlah penting untuk mendukung tumbuh kembang anak usia dini.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam laman resminya juga menjelaskan beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan anak usia dini, seperti:
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan PZ Cussons Indonesia
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten