Keuangan Keluarga Telanjur Berantakan, Bagaimana Mengatasinya?

31 Maret 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Financial planner, Bareyn Mochaddin, dalam acara kumparan Playdate Maret 2024, di The Park Pejaten Mall, Jakarta, Sabtu (30/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Financial planner, Bareyn Mochaddin, dalam acara kumparan Playdate Maret 2024, di The Park Pejaten Mall, Jakarta, Sabtu (30/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keuangan adalah salah satu hal paling krusial dalam rumah tangga. Oleh karena itu penting untuk selalu mengelola keuangan keluarga dengan baik, berapa pun sumber penghasilan yang diperoleh.
ADVERTISEMENT
Tapi bagaimana ya, jika keuangan keluarga telanjur berantakan? Banyak utang sana-sini yang belum terbayar, sementara pemasukan tidak bertambah. Apa yang harus dilakukan?
Nah Moms, untuk membantu mengurai permasalahan tersebut, yuk simak penjelasan dari financial planner Bareyn Mochaddin di bawah ini.

Cara Perbaiki Keuangan Keluarga yang Berantakan

Financial planner, Bareyn Mochaddin, dalam acara kumparan Playdate Maret 2024, di The Park Pejaten Mall, Jakarta, Sabtu (30/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Bareyn mengatakan, sebelum memperbaiki pengelolaan keuangan, penting untuk mencari tahu terlebih dahulu seberapa berantakan kondisi keuangan kita.
"Sama kayak kita ngeluh sakit, cari tahu dulu seberapa parah sakitnya," kata Bareyn dalam sesi talkshow di kumparanMOM Playdate edisi Ramadan di The Park Pejaten, Pasar Minggu, Sabtu (30/3).
Kemudian, perbaiki dengan memeriksa 5 hal di bawah ini, Moms.
1. Cashflow
Cek lagi seberapa banyak pemasukan dan berapa banyak pengeluaran. Periksa dan pilah-pilah lagi pengeluaran yang bisa dipangkas atau dikurangi.
ADVERTISEMENT
2. Utang
Jangan menunda membayar utang. Usahakan untuk selalu mengalokasikan pembayaran utang di awal waktu dan hindari utang untuk pengeluaran konsumtif.
3. Dana darurat
Cek lagi apakah Anda dan suami sudah mengalokasikan dana darurat atau belum. Jika keluarga terdiri dari ibu, ayah, dan 1 anak, dana darurat yang perlu disiapkan setidaknya sebanyak 6 kali dari pengeluaran bulanan.
Jika memiliki anak 2, minimum 9 kali pengeluaran bulanan, dan seterusnya.
4. Asuransi kesehatan atau asuransi jiwa
Banyak keluarga yang sering kali mengabaikan asuransi karena manfaatnya yang tidak bisa langsung dirasakan. Padahal asuransi penting untuk kondisi darurat, terutama asuramsi kesehatan.
"Tidak harus asuransi swasta, punya BPJS sudah aman," tutur Bareyn.
5. Investasi
Saat kebutuhan keluarga sudah tercukupi, upayakan untuk rutin berinvestasi. Pilihan investasi bisa bermacam-macam tergantung tujuan keuangan yang dituju masing-masing keluarga.
ADVERTISEMENT