Ibu di AS Melahirkan Bayi di Dua Hari yang Berbeda, Kok Bisa?

26 Desember 2023 8:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelsey Hatcher, ibu asal Alabama yang melahirkan bayi kembar beda hari kelahiran. Foto: Andrea Mabry/University of Alabama at Birmingham Hospital
zoom-in-whitePerbesar
Kelsey Hatcher, ibu asal Alabama yang melahirkan bayi kembar beda hari kelahiran. Foto: Andrea Mabry/University of Alabama at Birmingham Hospital
ADVERTISEMENT
Seorang ibu asal Alabama, Almeria Serikat, yang memiliki kondisi langka yakni dua rahim dan hamil pada masing-masing rahimnya, melahirkan bayi kembar pada pekan lalu. Wanita bersama Kelsey Hatcher itu melahirkan bayi kembar namun berbeda hari kelahirannya, yakni seorang bayi perempuan pada Selasa (19/12), dan bayi perempuan lainnya, Rabu (20/12).
ADVERTISEMENT
Kabar kehamilan Hatcher sendiri sudah mendapat banyak perhatian, khususnya oleh dunia medis, karena kondisinya yang langka. Ya Moms, Hatcher ketika berusia 17 tahun didiagnosis memiliki rahim ganda --atau disebut sebagai uterus didelphys--, yang merupakan kelainan bawaan langka. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan University of Alabama di Birmingham, kondisi ini hanya terjadi pada 0,3 persen wanita di dunia.
Kelainan ini terjadi ketika saluran Mullerian gagal menyatu, dan kemudian membentuk dua rongga rahim. Setiap rahim memiliki satu saluran tuba dan satu ovarium. Dalam kasus Hatcher, dia juga mempunyai dua serviks.
Bagi Hatcher, ini merupakan kehamilan ketiganya, dan ia mendapatkan kejutan bahwa ia mengalami kehamilan yang sangat langka.

Proses Persalinan Ibu dengan Dua Rahim

Kelsey Hatcher, ibu asal Alabama yang melahirkan bayi kembar beda hari kelahiran. Foto: Andrea Mabry/University of Alabama at Birmingham Hospital
Dalam rilis yang dikeluarkan University of Alabama di Rumah Sakit Birmingham, pada 19 Desember 2023, Hatcher direncanakan untuk mendapatkan tindakan induksi pada minggu ke-39 kehamilannya. Dan sejak awal proses persalinan, ia mendapat dua kali pemantauan sebelum akhirnya melahirkan.
ADVERTISEMENT
Proses persalinan Hatcher sendiri menghabiskan waktu hingga 20 jam. Ia berhasil melahirkan bayi pertamanya, Roxi, lewat metode pervaginam pada pukul 19.45 waktu setempat.
"Ada sorakan dari semua orang di ruang bersalin ketika bayi pertama dilahirkan. Namun, masih ada satu bayi lagi tersisa," ucap Dr. Shweta Patel, dokter kandungan yang membantu Hatcher, seperti dikutip dari CNN International.
Kemudian, uniknya adalah saat Hatcher tengah menyusui bayi Roxi, ia mengalami kontraksi pada rahim yang satu lagi. Dan 10 jam kemudian, atau sudah berganti hari jadi 20 Desember 2023, satu bayinya dilahirkan lewat operasi caesar pada pukul 06.10 waktu setempat. Bayi keduanya pun diberi nama Rebel.
"Se6elah perjalanan yang panjang, sungguh berarti bagi dunia kamu untuk melihat kedua bayi perempuan ini bersama saya untuk pertama kalinya," ungkap Hatcher setelah persalinan.
ADVERTISEMENT
Tumbuh pada dua janin dan dilahirkan pada hari yang berbeda, lantas apakah mereka tetap bisa disebut bayi kembar? Menurut dokter, secara teknis kedua bayi itu kembar.
Kelsey Hatcher, ibu asal Alabama yang melahirkan bayi kembar beda hari kelahiran. Foto: Andrea Mabry/University of Alabama at Birmingham Hospital
"Saya pikir aman untuk menyebut dua bayi perempuan itu kembar fraternal. Pada akhirnya, ada dua bayi dalam satu perut pada saat yang bersamaan. Hanya mereka punya 'kamar' yang berbeda," ucap profesor di Divisi Kedokteran Maternal-Fetal University of Alabama di Birmingham, Richard O. Davis.
Sementara Hatcher mengaku tidak pernah terpikirkan bahwa ia akan melahirkan dengan kondisinya yang begitu langka. Apalagi, kehamilannya sempat diprediksi tidak berjalan lancar seperti keguguran karena jarang sekali ada janin yang bisa berkembang pada ibu dengan dua rahim.
"Tidak pernah ada dalam mimpi terliar kami untuk merencanakan kehamilan dan kelahiran seperti ini. Namun, melahirkan dua bayi perempuan kami yang sehat ke dunia ini dengan selamat selalu menjadi tujuannya," ungkap Hatcher.
ADVERTISEMENT
Studi kasus seperti Hatcher --yang punya dua rahim dan masing-masing mengandung janin pada saat bersamaan-- mungkin hanya terjadi sekitar 1 dari 2 miliar populasi. Kondisi Hatcher pun juga jarang terjadi, yakni sekitar 1 dari 2.000 wanita dilahirkan dengan uterus didelphys.