Haruskah Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir? Ini Kata Dokter

12 Januari 2024 19:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi cukur rambut Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bayi cukur rambut Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut tradisi berbagai daerah di Indonesia, bayi baru lahir perlu dicukur rambutnya. Ada yang menyebut cukur rambut perlu dilakukan pada saat bayi berusia 7 hari dan ada juga yang 40 hari.
ADVERTISEMENT
Beberapa kelompok lain meyakini keputusan mencukur rambut bukan hanya karena tradisi, melainkan bagian dari ajaran agama. Ada yang meyakini bayi perlu dicukur botak rambutnya bersamaan dengan akikah. Kemudian seluruh potongan rambut ditimbang untuk kemudian dikonversi dengan emas dan disedekahkan.
Terlepas dari semua keyakinan tersebut, bagaimana menurut kacamata medis? Haruskah bayi baru lahir dicukur botak rambutnya?

Penjelasan Medis soal Perlu Tidaknya Bayi Cukur Botak

Mencukur rambut bayi. Foto: Thinkstock
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada dasarnya tidak ketentuan apakah rambut bayi perlu dicukur atau tidak. Kalaupun dicukur, tak ada juga ketentuan kapan perlu dilakukan untuk pertama kalinya.
“Boleh dicukur, boleh tidak,” kata dr. Rosalina Dewi Roeslani, Sp.A(K),dikutip dari laman IDAI.
Dokter spesialis anak yang juga ahli perinatologi ini menyebut, rambut pertama bayi atau dikenal juga dengan velus, akan rontok sendirinya pada bulan-bulan pertama.
ADVERTISEMENT
"Tanpa dicukur pun, rambut halus tersebut akan rontok pada waktunya," tutur dokter yang praktik di RSUP Cipto Mangunkusumo ini.
dr. Rosalina menjelaskan, rambut manusia akan melewati tiga fase pertumbuhan, yaitu fase tumbuh, fase istirahat, dan fase lepas. Setiap helai rambut mungkin berada pada fase pertumbuhan yang berbeda sehingga seringkali nampak ada area kulit kepala bayi yang agak jarang rambutnya, sementara bagian lain tampak lebat.
"Memotong ataupun tidak memotong rambut bayi tidak mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ataupun membuat rambut tampak lebih lebat," tegasnya.
Pada bayi yang sudah lebih besar, rambut boleh dicukur sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika rambut sudah terlalu panjang sehingga menutupi mata atau mengganggu anak bergerak dan bermain.
Ilustrasi mencukur rambut bayi. Foto: Shutter Stock
Saat memotong rambut, pastikan keamanan dan kenyamanan anak. Hindari membuat anak ketakutan dan pastikan kebersihan alat-alat yang digunakan seperti gunting, pisau cukur, dan sisir.
ADVERTISEMENT
dr. Rosalina mengatakan, sebetulnya yang lebih penting dilakukan daripada memotong rambut adalah menjaga kebersihan kulit kepala. Rambut bayi sebaiknya dikeramas setiap dua sampai tiga hari sekali menggunakan sampo yang sesuai.
Tidak disarankan untuk keramas setiap hari karena dapat menghilangkan lapisan lemak kulit kepala dan menyebabkan kulit kering.
Salah satu masalah yang sering ditemui terkait kulit kepala adalah dermatitis seboroik, yang muncul sebagai lapisan atau serpihan berawarna kuning berminyak yang menempel pada kulit kepala. Kondisi ini kadang baru disadari ketika rambut bayi dicukur hingga botak. Pada bayi dengan kondisi ini, gunakanlah sampo hipoalergenik, karena salah satu penyebabnya adalah alergi.