Ciri-ciri Anak Keras Kepala

30 Agustus 2021 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ciri-ciri Anak Keras Kepala. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ciri-ciri Anak Keras Kepala. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap anak unik dan mempunyai karakter yang berbeda-beda. Ya Moms, ada anak yang pemalu, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, aktif, pemarah, hingga keras kepala!
ADVERTISEMENT
Berurusan dengan anak yang keras kepala mungkin menjadi tantangan dan menguji kesabaran tersendiri bagi beberapa orang tua. Pasalnya, si kecil yang keras kepala biasanya memiliki kemauan yang keras atau harus dituruti dan tidak bisa diganggu gugat.
Ya Moms, anak mungkin akan mendengarkan Anda saat diberi nasihat. Tapi, belum tentu ia akan melakukan apa yang diharapkan atau Anda minta.
Meski begitu, sifat keras kepala anak ini merupakan salah satu tanda pertumbuhan psikis si kecil. Jadi cobalah untuk memahaminya.
Lantas, seperti apa ciri-ciri anak keras kepala?

Tanda atau Ciri-ciri Anak yang Keras Kepala

Ciri-ciri Anak Keras Kepala. Foto: Shutter Stock
Mom Junction melansir, ada beberapa ciri-ciri umum anak yang bisa disebut keras kepala, yaitu:
1. Anak yang keras kepala memiliki keinginan yang kuat untuk diakui dan didengar oleh orang tua atau orang di sekitarnya. Jadi, mereka mungkin akan sering mencari perhatian.
ADVERTISEMENT
2. Mereka bisa sangat mandiri.
3. Mereka berkomitmen dan bertekad untuk melakukan apa yang mereka sukai.
4. Semua anak memang senang membuat ulah, tapi anak yang keras kepala mungkin akan lebih sering melakukannya.
5. Anak keras kepala punya kualitas kepemimpinan yang kuat. Bahkan terkadang, mereka bisa "bossy".
6. Senang melakukan berbagai hal dengan kecepatan yang dimilikinya alias tidak sabaran.
7. Tidak mau melakukan sesuatu yang tidak disukainya.
Itulah beberapa ciri-ciri anak keras kepala. Apakah si kecil memiliki salah satu tanda dari yang sudah disebutkan di atas, Moms? Bila ya, tetap sabar, ya. Coba dengarkan apa yang diinginkan anak.
Setelah itu, beri anak tanggapan berupa pengertian atau pemahaman yang sederhana bahwa tak semua keinginannya itu dapat diwujudkan. Sampaikan alasan yang jelas dan tetap tenang saat menghadapi si kecil.
ADVERTISEMENT