Cegah Pelecehan Seksual, Apa yang Harus Diajarkan ke Anak?

1 Juli 2022 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak hanya orang dewasa, pelecehan seksual juga bisa mengancam anak-anak. Faktanya, beberapa waktu terakhir banyak kasus pelecehan seksual pada anak yang kita dengar. Hal ini sering kali terjadi saat anak berada di tempat umum bersama orang tua.
ADVERTISEMENT
Kabar ini tentu membuat ibu dan ayah cemas, sebab mereka mungkin merasa sudah menjaga buah hatinya dengan maksimal namun tetap bisa kecolongan. Ya Moms, orang tua memang punya tugas penting untuk menjaga anak dari risiko kejahatan seksual. Namun perlu diingat juga, bahwa kita mungkin tidak bisa 24 jam penuh menjaga anak.
Lantas, apa yang perlu dilakukan orang tua?

Yang Perlu Diajarkan pada Anak Agar Terhindar dari Pelecehan Seksual

Yang perlu diajarkan pada anak agar terhindar dari pelecehan seksual. Foto: Shutter Stock
Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Rizqina P. Ardiwijaya, M.Psi., Psikolog, orang tua perlu membekali anak dengan pengetahuan tentang risiko kejahatan di luar sana, sehingga mereka akan mampu menjaga dirinya sendiri jika sedang tidak bersama ibu dan ayah.
“Bekali anak dengan berbagai informasi untuk menjaga dirinya. Ini bisa dimulai dengan mengenalkan bagian tubuh secara umum (mata, hidung, mulut, dan lainnya). Kemudian, beri tahu juga soal perbedaan tubuh laki-laki dan perempuan mulai dari cara berpakaian dan ciri-ciri khas,” jelas Rizqina saat dihubungi kumparanMOM pada Kamis (30/6).
ADVERTISEMENT
Selain itu, orang tua juga perlu mengenalkan area privat pada tubuh anak sejak dini. Beri pengertian pada si kecil bahwa area tersebut harus dilindungi dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Tekankan pada anak, bahwa ia tidak boleh memperlihatkan area privatnya pada orang lain, sebaliknya, ia juga tidak boleh melihat atau menyentuh area privat anak lainnya.
Ilustrasi area privat anak laki-laki. Foto: Dyahs/Shutterstock
“Kenalkan bagian tubuh yang harus dilindungi seperti mulut, dada atau payudara pada perempuan, alat kelamin (vagina pada perempuan dan penis pada laki-laki) serta bokong. Beri tahu anak jika area ini harus selalu tertutup dan tidak boleh disentuh orang lain,” kata Rizqina.
Jelaskan pada anak, bahwa menutupi tubuhnya (terutama area privat) dengan baju baik di dalam rumah maupun di luar merupakan bentuk perlindungan diri dari hal-hal buruk seperti, risiko kuman, penyakit, hingga kejahatan. Sederhananya, ibu dan ayah bisa menganalogikan memakai baju itu sama seperti memakai helm saat berkendara, tujuannya untuk melindungi diri kita.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, psikolog yang berpraktik di Rumah Dandelion Jakarta dan Ruang Mekar Azlia Depok ini juga menjelaskan, pendidikan seksual pada anak sebaiknya dimulai sejak dini asal materi yang disampaikan sesuai dengan tahap perkembangan si kecil. Pada usia 2 tahun misalnya, anak-anak sudah bisa diajarkan untuk mengenal alat kelamin dan cara menjaga bagian tersebut.