Cara Menjelaskan Apa Itu Hari Raya Galungan pada Anak

26 Desember 2018 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buah-buahan yang disiapkan pada Hari Raya Galungan (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Buah-buahan yang disiapkan pada Hari Raya Galungan (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bukan cuma Hari Raya Natal yang dirayakan umat Nasrani, di penghujung tahun ini, umat Hindu Bali juga merayakan Hari Raya Galungan. Apakah Anda dan anak-anak mengetahuinya?
ADVERTISEMENT
Mengetahui macam-macam hari raya yang diperingati di Indonesia dapat sangat bermanfaat bagi anak lho, Moms! Apalagi bila anak Anda sudah masuk usia sekolah. Meski tidak ikut merayakannya, sekadar mengetahui dan mengenal lebih jauh dapat menambah wawasan sekaligus menumbuhkan rasa cinta keberagaman serta empati dalam diri si kecil.
Tentang Hari Raya Galungan misalnya. Anak bisa mengetahui apa yang sebenarnya dirayakan oleh umat Hindu pada saat Galungan, kegiatan apa saja yang biasanya mereka lakukan dan sebagainya.
Anda juga tidak usah bingung bagaimana cara menjelaskannya pada anak, Moms. Di bawah ini, kumparanMOM merangkumkannya untuk Anda:
Tradisi Ngerebeg saat Hari Raya Galungan. (Foto: REUTERS/Nyimas Laula)
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi Ngerebeg saat Hari Raya Galungan. (Foto: REUTERS/Nyimas Laula)
"Hari Raya Galungan itu, apa sih?"
Hari Raya Galungan adalah salah satu hari raya yang sangat penting bagi umat Hindu Bali karena merupakan hari yang diperingati sebagai hari kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).
ADVERTISEMENT
Bagi umat yang memercayainya, Galungan memberi pesan bahwa kebaikan selalu akan menang dibandingkan keburukan atau kejahatan. Karena itu, kita harus selalu memiliki niat dan usaha yang baik.
Umat Hindu Rayakan Galungan (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Umat Hindu Rayakan Galungan (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
"Kapan Galungan dirayakan?"
Hari Raya Galungan jatuh pada setiap 210 hari atau sekitar 6 bulan sekali sesuai kalender Bali. Dalam kalender Bali, Galungan jatuh pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan).
Itulah kenapa Galungan dirayakan dua kali setahun pada kalender Masehi. Pada tahun 2018 misalnya, Galungan diperingati pada tanggal 30 Mei dan 26 Desember ini.
Tapi berbeda dengan kebanyakan hari raya lainnya, perayaan Galungan berlangsung beberapa hari sebelum Galungan hingga 10 hari setelahnya yang dianggap hari-hari suci. Selama hari-hari yang suci ini umat Hindu percaya bahwa dewa-dewa sedang turun ke dunia.
ADVERTISEMENT
Sebelum Galungan, ada hari yang disebut Penyajaan (Senin sebelum Rabu Galungan) dan Penampahan (Senin sebelum Rabu Galungan). Sementara satu hari setelah Hari Galungan, disebut Umanis Galungan.
Tepat 10 hari setelah Galungan, para dewa kembali ke khayangan dan umat Hindu Bali akan memperingati Hari Raya Kuningan yang menjadi akhir dari rangkaian Hari Raya Galungan.
Penjor yang ramai menghiasai jalanan di Bali saat Galungan (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penjor yang ramai menghiasai jalanan di Bali saat Galungan (Foto: Shutterstock)
"Apa saja yang dilakukan umat Hindu pada Hari Raya Galungan?"
Pada hari Penyajaan dan Penampahan (sebelum Galungan) biasanya umat Hindu Bali melakukan berbagai persiapan untuk Galungan. Misalnya memasak, menghias merajan (pura di rumah), hingga memasang penjor di depan rumah, bangunan, sekolah, hingga ujung-ujung jalan.
Penjor adalah lengkungan dekorasi khas yang menyimbolkan gunung sebagai tempat tersimpannya banyak sekali sumber daya alam dan bisa digunakan oleh manusia. Memasang penjor sendiri bermakna bentuk rasa syukur dengan anugerah yang dilimpahkan oleh Tuhan.
ADVERTISEMENT
Pada Hari Raya Galungan, mereka bersembahyang mulai dari rumah sampai ke pura-pura di sekitar lingkungannya. Dan pada Umanis Galungan, mereka saling mengunjungi atau bertemu sanak saudara atau berwisata bersama keluarga.
Ilustrasi masakan khas Bali (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masakan khas Bali (Foto: Shutterstock)
"Apakah ada masakan khas yang dibuat saat Galungan?"
Ada! Di hari Penampahan, setiap keluarga yang akan merayakan Galungan umumnya akan masak besar-besaran! Mereka akan mengeluarkan tampah-tampah besar untuk memotong ayam, bebek, atau babi dan memasaknya dengan berbagai rempah-rempah. Itulah sebabnya hari ini disebut Penampahan.
Pemotongan hewan maknanya memotong atau membuang sifat hewani atau sifat tidak baik dalam diri manusia. Mereka juga percaya bahwa hewan-hewan yang dimasak (ditampah) ini akan memperoleh kehidupan yang lebih mulia ketika lahir kembali ke dunia.
ADVERTISEMENT
Setelah masak, makanan nantinya akan dibagi-bagi kepada tetangga atau kerabat sehingga terjalin rasa kebersamaan dan kasih sayang di antara manusia.
Ilustrasi ibu dan kedua anak dalam kegembiraan hari raya Galungan (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan kedua anak dalam kegembiraan hari raya Galungan (Foto: Shutterstock)
"Bagaimana cara memberi selamat Hari Raya Galungan?"
Ucapan selamat yang paling sering diucapkan adalah, "Rahajeng nyanggra rahina Galungan lan Kuningan". Ucapan dalam bahasa Bali ini bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya, "Selamat menyambut hari raya Galungan dan Kuningan".
Bila ingin menambahkan ucapan atau pesan, kita bisa mengacu pada makna Galungan di mana kebaikan menang melawan keburukan. Misalnya dengan mendoakan semua manusia dilindungi oleh Tuhan, memperoleh keselamatan, hati yang bersih suci dan berpegang teguh pada kebaikan.
Tentu saja, Anda juga bisa menyelipkan pesan damai. Karena sejatinya, kebaikan atau niat dan usaha baiklah yang mampu membawa kedamaian untuk kita semua.
ADVERTISEMENT