Bukan Gadget, Ini Mainan yang Baik untuk Bantu Tumbuh Kembang Anak

11 April 2023 9:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bermain. Foto: MIA Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain. Foto: MIA Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mainan menjadi salah satu bagian terpenting dalam tumbuh kembang anak. Asal tahu jenis yang tepat, maka mainan bisa membantu mengembangkan kemampuan motorik, imajinasi, bahkan pertumbuhan fisiknya.
ADVERTISEMENT
Di tengah banyaknya mainan saat ini, beberapa orang tua juga memanfaatkan gadget untuk melatih perkembangan anak. Selain anak bisa belajar banyak hal lewat satu media, orang tua pun terkadang tidak perlu pusing membeli banyak mainan yang berbagai jenisnya,
Meski begitu, perlu dipahami bahwa permainan online mungkin sudah cukup baik, tetapi bukanlah yang terbaik. American Academy of Pediatrics (AAP) justru memperingatkan orang tua agar gadget tidak diberikan ke anak sebagai pengganti mainan tradisional.
"Mainan telah berevolusi selama bertahun-tahun dan beberapa memberikan pesan ke orang tua bahwa mainan dengan platform 'virtual' atau berbasis digital lebih mendidik," ungkap penulis utama laporan "Selecting Appropriate Toys for Young Children in the Digital Era," Aleeya Healey, MD, FAAP, dikutip dari laman resmi Health Children.
ADVERTISEMENT
"Penelitian justru memberi tahu bahwa mainan terbaik tidak harus mencolok, mahal, atau tersedia di aplikasi. Sederhana dalam hal pemilihan mainan benar-benar lebih baik," lanjutnya.
Ilustrasi anak bermain pasir. Foto: Shutterstock
Menurut AAP, mainan yang ideal adalah menyesuaikan dengan kemampuan perkembangan anak, sekaligus mendorong tumbuhnya keterampilan baru. Mainan juga merupakan kunci untuk mengembangkan otak anak, interaksi bahasa, permainan simbolik atau berpura-pura, pemecahan masalah, berinteraksi sosial, hingga aktivitas fisik. Semua ini sangat penting dalam fase tumbuh kembangnya, Moms, terutama dari masa bayi ke balita.
"Mainan yang terbaik adalah mainan yang bisa memungkinkan orang tua dan anak-anak bermain bersama, berpura-pura, dan mengembangkan interaksi. Hal ini yang tidak didapatkan dari tablet atau gadget. Ketika anak-anak bermain dengan orang tuanya, di situlah perkembangan sedang terjadi. Apakah mereka berpura-pura bermain dengan karakter favoritnya atau membuat balok bersama," kata penulis laporan lainnya, Alan Mendelsohn, MD, FAAP.
ADVERTISEMENT
Sementara bila anak bermain dengan gadget tidak hanya minim interaksi dan keterlibatan orang tua. Tetapi, AAP menilai klaim-klaim manfaat edukasi yang dikeluarkan media interaktif dan digital tidak semuanya memiliki dasar. Hal ini termasuk keamanan dan kesesuaian mainan berdasarkan usia maupun kebutuhan anak yang bisa berbeda-beda juga.

Rekomendasi Pemberian Mainan untuk Anak

Nah Moms, mungkin Anda masih bingung bagaimana cara memilih mainan yang tepat untuk anak-anak. Apalagi, bila Anda memiliki lebih dari satu anak dengan umur yang berbeda.
Perlu dipahami oleh ayah dan ibu bahwa salah satu tujuan terpenting bermain dengan mainan bukanlah untuk mendidik si kecil, melainkan memfasilitasi interaksi dan hubungan yang hangat dan mendukung. Jadi, mainan terbaik bukan dilihat dari harga atau ukurannya, melainkan bisa mendorong interaksi anak dengan orang dewasa dan membantu anak bersikap suportif.
Ilustrasi anak bermain. Foto: Nukky Starlet/Shutterstock
Agar tidak bingung, mari simak rekomendasi AAP agar mainan yang dibeli bisa sesuai dengan kebutuhan anak:
ADVERTISEMENT
1. Pilih mainan yang tidak merangsang secara berlebihan dan dorong anak untuk menggunakan imajinasinya.
2. Gunakan buku anak-anak untuk mengembangkan ide bermain 'pura-pura' bersama sambil bermain dengan mainan.
3. Batasi penggunaan video game dan game komputer oleh anak kecil. Total screen time, termasuk penggunaan televisi dan komputer, harus kurang dari 1 jam per hari untuk anak-anak berusia 2 tahun atau lebih. Dan dihindari pada mereka yang berusia kurang dari 18-24 bulan. Anak-anak di bawah 5 tahun harus bermain dengan komputer atau video game hanya jika sesuai dengan perkembangannya, dan mereka harus didampingi oleh orang tua atau pengasuh.
“Semakin banyak yang kita ketahui tentang perkembangan otak dini, semakin kita memahami kebutuhan bermain yang didasarkan pada interaksi manusia. Tidak ada layar, video game, atau aplikasi yang dapat menggantikan hubungan yang dibangun melalui mainan," tutup Dr. Healey.
ADVERTISEMENT
***
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini.