Berat Badan Turun di Awal Kehamilan, Bahaya Enggak Ya?

29 Januari 2024 11:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil mual Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil mual Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selama kehamilan, ibu perlu menjaga kesehatan tubuhnya sebaik mungkin agar kehamilan berjalan lancar dan bayi di dalam kandungan sehat. Namun banyak ibu hamil yang mengalami morning sickness hingga susah makan, bahkan menyebabkan berat badan turun.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, ibu merupakan satu-satunya sumber nutrisi bagi janin di dalam kandungan. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk selalu mencukupi kebutuhan gizinya.
Lalu, bagaimana jika berat badan ibu saat masih hamil muda justru berkurang?

Berat Badan Turun di Awal Kehamilan, Berbahayakah?

Ilustrasi berat badan ibu hamil Foto: Shutter Stock
Dikutip dari Parents, kehilangan berat badan di awal kehamilan sebenarnya cukup normal, terutama jika Anda mengalami morning sickness yang parah. Sebanyak 80 persen calon ibu mengalami beberapa mual selama masa kehamilan.
Moms,kehilangan beberapa kilogram pada tahap ini tidak berdampak pada perkembangan bayi. Pada minggu ke 14 atau lebih, mual di pagi hari akan mereda dan nafsu makan Anda kemungkinan besar akan kembali. Pada titik ini, sebagian calon ibu akan kembali mendapatkan berat badannya seperti semula atau malah lebih berat.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya penurunan berat badan menjadi masalah adalah jika itu menjadi signifikan. Misalnya, lebih dari 10 persen dari keseluruhan berat badan Anda.
Padahal seharusnya ibu hamil memiliki berat badan ideal. Di sisi lain, menambah berat badan merupakan hal penting bagi ibu hamil. Berikut adalah kenaikan berat badan ibu hamil yang normal:
- Underweight (BMI < 18,5)
Total kenaikan berat badan: 12,5-18 kg
- Berat badan normal (BMI 18,5-24,9)
Total kenaikan berat badan: 11,5-16 kg
- Overweight (BMI 25-29,9)
Total kenaikan berat badan: 7-11,5 kg
- Obesitas (BMI > 30)
Total kenaikan berat badan: 5-9 kg
Nah, bila tidak mengalami kenaikan berat badan yang signifikan, ketahuilah risikonya bagi kehamilan Anda.
Lalu, apakah janin akan terdampak apabila ibu memiliki berat badan yang tak ideal?
Ilustrasi janin 22 Minggu. Foto: Shutter Stock
Ahli diet dan pendidik diabetes di Center of Fetal Medicine, Emily Mitchell, mengatakan, umumnya penyebab ibu hamil sulit menaikkan berat badan karena kelelahan.
ADVERTISEMENT
"Wanita yang mengalami kesulitan menambah berat badan selama kehamilan, maka pemulihan pascapersalinannya lebih lama dan mungkin membahayakan kesehatan tulang mereka. Mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan gizi seperti anemia," jelas Mitchell dikutip dari Very Well Family.
Ia mengungkap tak sedikit ibu hamil yang justru berat badannya menurun pada trimester pertama karena mengalami mual atau muntah (morning sickness). Kendati demikian, kehilangan berat badan pada periode ini tak akan berdampak pada kehamilan. Karena kebutuhan nutrisi janin masih terbatas.
Lantas, bagaimana menambah berat badan yang turun saat hamil muda?
Ilustrasi pola makan sehat untuk ibu hamil Foto: Shutterstock
Ada beberapa cara yang bisa membantu ibu hamil dengan underweight untuk menambah berat badannya. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, ibu hamil yang memiliki berat badan kurang dari ideal bisa berkonsultasi ke dokter atau bidan terdekat.
ADVERTISEMENT
Ya, Moms, orang tua juga harus memantau kenaikan berat badan dari awal kehamilan secara rutin setiap pekan. Selain itu, makan makanan bergizi dan kaya nutrisi, seperti protein, buah-buahan, sayuran, dan camilan berkalori tinggi. Bila merasa mual, Anda bisa makan dengan porsi kecil tapi sering.
Ibu hamil yang di awal kehamilan berat badannya kurang, membutuhkan tambahan 400 kalori setiap harinya, dan ditambah hingga 600 kalori/hari pada trimester ketiga.