Benarkah Puasa saat Hamil Bisa Mengurangi Air Ketuban?

18 Maret 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil pecah ketuban.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil pecah ketuban. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak pertimbangan yang mungkin ibu hamil pikirkan sebelum memutuskan untuk menjalankan puasa di bulan Ramadan. Ya Moms, ibu hamil sebenarnya masuk ke dalam golongan yang tidak diwajibkan berpuasa, sehingga Anda tak perlu memaksakan diri bila kondisi tubuh dirasa tidak mampu melaksanakannya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, jika Anda ingin berpuasa, lebih baik konsultasikan dulu ke dokter atau bidan untuk meminta saran. Bila diizinkan, Anda bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Meski begitu, biasanya tetap ada kekhawatiran yang dipikirkan ibu hamil ketika berpuasa. Ya Moms, banyak kepercayaan yang mungkin bisa membuat ibu hamil cemas, misalnya saja anggapan bahwa berpuasa bisa membuat air ketuban berkurang.
Lantas, benarkah hal itu?

Penjelasan soal Air Ketuban Berkurang Akibat Ibu Hamil Puasa

Ilustrasi wanita hamil. Foto: RONNACHAIPARK/Shutterstock
Sebelumnya Anda harus paham dulu apa fungsi utama air ketuban untuk janin, Moms. Dilansir Medical News Today, air ketuban mengandung nutrisi, hormon, dan antibodi yang penting untuk melindungi bayi di dalam kandungan.
Selain itu, dengan air ketuban inilah janin belajar bernapas, menelan makanan yang dikonsumsi oleh ibu, dan bergerak. Oleh sebab itu, Anda perlu memastikan jumlahnya cukup untuk bayi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Dinda Derdameisya, SpOG, asupan makanan ibu hamil yang berpuasa memang cenderung akan berkurang setiap hari. Kondisi ini bisa jadi salah satu faktor yang membuat air ketuban berkurang.
Anda perlu tahu bahwa ibu hamil yang berpuasa membutuhkan minimal asupan 1700 kilo kalori per harinya. Namun, tidak semua ibu hamil berhasil memenuhinya saat puasa. Biasanya, kata dr. Dinda, beberapa ibu hamil hanya bisa memenuhi 1000 kalori per hari selama puasa.
"Nah kalau kurang berarti asupan gizi ke bayinya pun akan kurang," ujar dr. Dinda saat dihubungi kumparanMOM, beberapa waktu lalu.
Kondisi air ketuban yang berkurang bisa memengaruhi perkembangan janin, karena nutrisi yang seharusnya ia konsumsi juga jadi tidak maksimal.
ADVERTISEMENT
"Air ketuban kan termasuk di dalamnya air kencing bayi. Jadi itu kondisi di mana bayinya dehidrasi bisa berkurang," jelas dokter yang praktik di RS Brawijaya tersebut.
Air ketuban yang berkurang tidak bisa dirasakan secara fisik ya, Moms. Anda hanya bisa mengetahuinya dari pemeriksaan Ultrasonography (USG). Oleh karena itu, pada saat sahur dan berbuka, pastikan Anda dapat menjaga asupan nutrisi dan cairan, agar air ketuban tidak berkurang.
"Gimana cara menjaga nutrisinya? Yaitu membagi dua waktu makan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil perharinya," sambungnya.
Nah Moms, dr. Dinda menyarankan, bila hasil pemeriksaan menunjukkan air ketuban Anda berkurang, hingga kondisi tubuh lemas atau dehidrasi, sebaiknya segera membatalkan puasa. Setelah itu, segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
“Kalau sudah begitu jangan puasa dulu kalau air ketubannya berkurang,” pungkasnya.