Bayi Tidak Mau Menyusu dari Payudara, Apa Solusinya?

2 Desember 2020 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ibu menyusui Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ibu menyusui Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Umumnya, ibu berharap dapat menyusui bayi dengan mudah dan lancar. Namun nyatanya, proses menyusui bayi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski ada yang dapat menyusui dengan mudah, beberapa ibu lainnya bisa saja mengalami kesulitan. Salah satu kesulitan yang mungkin terjadi adalah bila bayi menolak menyusu langsung dari payudara.
ADVERTISEMENT
Apa penyebabnya? Bisa macam-macam, Moms.
Mengutip laman resmi AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) umumnya kondisi bayi menolak menyusu diakibatkan oleh bayi sakit, sedang tumbuh gigi, bayi capek atau lelah, ada perubahan situasi mendadak yang membuat bayi tidak nyaman atau sulit beradaptasi, hingga bayi alami bingung puting.
Meski demikian jangan bingung dan sedih ya Moms, ada banyak alternatifnya kok meski tidak bisa menyusui secara langsung.
Itulah sebabnya, bila hal ini terjadi, sangat penting untuk Ibu mencari tahu dulu apa penyebabnya. Bila perlu, berkonsultasilah dengan dokter atau konselor menyusui. Bila sudah diketahui penyebabnya, kita bisa menentukan solusi yang tepat untuk mengatasi hal ini. Apa saja misalnya?
ilustrasi asi perah Foto: Shutterstock

Beri Bayi ASI Perah

Sesuai anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, selama bayi belum mau menyusu langsung, bayi bisa diberi ASI perah, Moms. Sebab ASI tetap menjadi alternatif terbaik jika memang bayi tidak bisa disusui secara langsung.
ADVERTISEMENT
Khawatir kelekatan ibu dan bayi berkurang dengan pemberian ASI perah? Ada beberapa cara untuk mengatasinya. Salah satunya dengan melakukan kontak kulit (skin-to-skin contact) sesering mungkin dan melakukan pelukan serta interaksi ketika memberikan ASIP.
Jangan lupa, sambil memberikan ASI perah teruslah berusaha mengatasi penyebab bayi tidak mau menyusu langsung pada payudara ibu. Tak hanya itu, bila bayi berhenti menyusu dari payudara cukup lama, ibu dapat melakukan relaktasi.

Pemberian ASI Donor

Pemberian ASI donor berada di urutan ketiga yang direkomendasikan untuk bayi setelah ASI langsung dan ASI perah dari ibu. Namun perlu diketahui, pemberian ASI donor tidak boleh sembarangan. Sebab ASI donor mungkin saja membawa penyakit, baik akibat tidak higienisnya penyiapan dan penyimpanannya, maupun dari sisi kesehatan ibu yang memerah ASI.
ADVERTISEMENT
Mengutip AIMI, beberapa penyakit yang paling dikhawatirkan ditularkan melalui ASI perah di antaranya adalah HIV/AIDS, Hepatitis B dan C, CMV (cytomegalovirus) dan HTLV (human T lymphotropic virus). Itulah kenapa, pendonor ASI harus terlebih dulu diperiksa kesehatannya melalui berbagai tes.
Inilah yang kerap menjadi masalah. Berbeda dengan di banyak negara maju di mana telah tersedia Bank ASI, di Indonesia praktik pemberian dan penerimaan ASI donor dilakukan sendiri oleh para ibu dan keluarga tanpa melalui tes kesehatan terlebih dahulu. Akibatnya? Berbagai risiko kesehatan mungkin saja timbul.
susu formula Foto: Shutterstock

Susu Formula

Alternatif paling umum yang bisa diberikan kepada bayi adalah susu formula. Tapi perlu diingat, susu formula sebaiknya hanya diberikan pada bayi dengan indikasi medis tertentu dan rekomendasi dokter.
ADVERTISEMENT
Bila dokter memang sudah meresepkan susu formula untuk bayi, tidak perlu merasa bersalah, Moms. Lebih baik fokuslah pada kebutuhan dan tumbuh kembang bayi. Selain itu, pastikan Anda selalu memberikannya sesuai dengan takaran dan membuatnya dengan seksama. Ini penting untuk mengurangi risiko penularan infeksi pada bayi.