Apakah Bayi di Dalam Kandungan Buang Air Besar?

31 Januari 2024 19:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apakah Bayi di Dalam Kandungan Buang Air Besar? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Apakah Bayi di Dalam Kandungan Buang Air Besar? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mungkin Anda bertanya-tanya apakah bayi di dalam kandungan buang air besar? Lalu, bagaimana cara mereka buang air besar? Di sisi lain, mereka terus menyerap nutrisi dari makanan yang Anda santap.
ADVERTISEMENT
Moms, bayi umumnya akan buang air besar pertama kali dalam 24 jam setelah dilahirkan. Pup pertama bayi disebut sebagai mekonium. Biasanya mekonium berwarna hijau gelap, sangat lengket, dan kental. Mekonium terdiri dari sel, lanugo dan cairan amnion yang semuanya ditelan janin di dalam rahim.
Selama di dalam perut, plasenta juga melakukan penyaringan yakni membuang 'sampah' temasuk pup bayi ke tubuh ibu, sehingga bayi di dalam kandungan tidak BAB. Namun, dalam beberapa kasus, bayi di dalam kandungan juga bisa buang air besar mengeluarkan mekonium, Moms. Ia bisa BAB sebelum atau menjelang persalinan tapi belum diketahui dengan jelas penyebabnya.
Setelah mekonium keluar, kotoran bayi diperkirakan akan berubah warna, bau dan konsistensi. Namun, penampakan kotoran bayi bergantung pada apakah ia diberi ASI atau diberi susu formula.
ADVERTISEMENT

Saat Bayi Buang Air Besar dalam Kandungan

Moms, mekonium pun bisa keluar saat bayi masih berada di dalam kandungan. Zat tersebut keluar lalu bercampur dengan cairan ketuban atau cairan yang mengelilinginya dalam rahim.
Ilustrasi bayi lahir. Foto: Sopotnicki/Shutterstock
Dikutip Parents, pakar menyebut, hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran jika janin menghirup kotoran tersebut. Sebab bisa menyebabkan pneumonia, masalah paru-paru atau gangguan pernapasan.
Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko keluarnya mekonium dalam rahim, yakni:
-Masalah kadar darah atau oksigen yang tidak mencukupi
-Masalah dengan plasenta atau tali pusat
-Tekanan darah tinggi, diabetes, atau masalah kesehatan ibu lainnya
-Merokok selama kehamilan
-Pertumbuhan intrauterin yang buruk
-Masalah cairan ketuban
-Preeklamsia
ilustrasi janin di dalam kandungan Foto: Shutterstock

Risiko Mengeluarkan Mekonium dalam Kandungan

Mekonium sebenarnya cenderung bersih. Sebagian besar terdiri dari air dan tidak menyebabkan infeksi pada rahim. Meskipun sebagian besar janin yang buang air besar di dalam rahim tidak mengalami efek samping negatif, antara 4% hingga 10% mengalami sindrom aspirasi mekonium (MAS).
ADVERTISEMENT
MAS terjadi ketika kotoran terhirup ke dalam paru-paru melalui napas yang kuat sebelum, selama, atau setelah melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan saluran napas, peradangan paru-paru dan masalah pertukaran oksigen.
MAS yang parah atau tidak diobati, juga meningkatkan risiko pneumonia, kolaps paru-paru dan kondisi pernapasan lainnya pada bayi baru lahir.