Angka Stunting Tinggi, Tanya Ners Bantu Para Ibu Lewat Program Kelas ASI Mastery

22 April 2024 20:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi akan menyusui. Foto: Nastyaofly/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi akan menyusui. Foto: Nastyaofly/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Indonesia adalah 21,6%. Angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu 24,4% pada 2021.
ADVERTISEMENT
Namun, angka ini masih tergolong tinggi dan perlu upaya besar untuk mencapai target penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14%.
Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis, khususnya pada baduta di 1.000 hari pertama kehidupan atau HPK yang berlangsung lama. Angka prevalensi stunting di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif.
Pemerintah menargetkan untuk dapat menurunkan prevalensi stunting 3,8 persen per tahunnya sampai tahun 2024. Pada 2022, jumlah balita berisiko stunting di Indonesia masih sekitar 4,7 juta jiwa.
Berdasarkan laporan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), Indonesia menjadi negara dengan prevalensi stunting tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Timor Leste.
Salah satu faktor utama penyebab stunting adalah tidak diberikannya ASI eksklusif di 6 bulan pertama kelahiran. Hal ini sangat disayangkan, mengingat ASI cukup berperan penting dalam pencegahan stunting.
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutterstock
Keresahan terhadap tingginya angka stunting dan rendahnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya ASI eksklusif ini, melatarbelakangi sepasang suami istri, Firman Maulana dan Almira Istiqomah dalam mendirikan Tanya Ners.
ADVERTISEMENT
Tanya Ners merupakan platform edukasi yang menjadi solusi bagi keresahan orang tua muda dalam merawat dan memberikan gizi terbaik untuk anak mereka.
Penggunaan nama Tanya Ners sendiri diambil dari dua suku kata, yakni “Tanya” dan “Ners”. Tanya adalah istilah yang sering dipakai oleh banyak orang untuk menanyakan sesuatu, situasi atau kondisi tertentu. Sedangkan Ners merupakan sebutan untuk seorang perawat yang telah menyelesaikan pendidikan profesi keperawatan.
Saat ini Tanya Ners memiliki beberapa kelas dan layanan. Di antaranya Kelas ASI Mastery, untuk membantu para ibu yang memiliki permasalahan ASI seret. Kelas Neba (Newborn Bahagia) yaitu kelas yang membantu proses persiapan persalinan dan menjadi orang tua baru. Serta layanan konsultasi privat.
Moms Ike, salah satu peserta kelas Asi Mastery di Tanya Ners mengungkapkan jika dia sangat terbantu dengan adanya kelas ini. Rutinitasnya yang padat sebagai wanita karier, membuat Moms Ike kesulitan dalam memproduksi ASI. ASI yang keluar terlalu sedikit, sehingga tidak mencukupi kebutuhan si kecil.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
Namun setelah ikut kelas ini, dia lebih paham cara untuk menstimulasi tubuh agar ASI bisa lancar. Sekarang tak hanya jumlah produksi ASI yang meningkat, sang buah hati juga mengalami kenaikan berat badan yang signifkan.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang Ners dan konselor menyusui profesional, Ners Almira Istiqomah dan tim sangat aktif dalam mengedukasi para ibu dan calon ibu di Tanya Ners.
Materi yang dibuat selalu diperbarui menyesuaikan kondisi terkini yang mengacu pada anjuran Kemenkes, WHO dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention).
Tanya Ners sudah tujuh bulan beroperasi dan sejauh ini sudah ada lebih dari 8.000 ibu yang terbantu dalam proses melancarkan ASI. Harapannya di 2024 ini, Tanya Ners ingin membantu lebih dari 100.000 ibu muda yang memiliki permasalahan dalam pemberian ASI dan dapat membantu menurunkan angka stunting di indonesia.
“Sesuatu yang besar dimulai dari hal kecil. Sama seperti Google, Apple, atau Facebook saat dibangun pertama kali, Tanya Ners pun begitu. Berawal dari kegelisahan kami tentang tingginya angka stunting di Indonesia, semoga niat tulus dan langkah kecil kami dapat menginspirasi dan memberikan dampak besar untuk para ibu dan calon ibu di luar sana,” ujar Co-Founder Tanya Ners, Firman Maulana.
ADVERTISEMENT