Anak Sering Minum Teh, Bahaya Enggak Ya?

6 Oktober 2019 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi anak minum teh Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi anak minum teh Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga banyak yang suka minum teh. Apalagi jika ditambah gula sebagai pemanis. Ya, rasa dan wanginya yang khas, membuat teh jadi salah satu minuman favorit orang Indonesia, tak memandang usia.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), teh bermanfaat untuk mencegah kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Penelitian tahun 2013 menyebutkan bahwa konsumsi teh hijau dan teh hitam dapat menurunkan kadar kolesterol sehingga menurukan risiko timbulnya penyakit jantung.
Teh juga mengandung polyphenol yang bersifat antioksidan dan antiradang yang berperan sebagai antikanker. Meski demikian kebanyakan penelitian tentang manfaat teh dengan kesehatan dilakukan untuk orang dewasa. Sementara manfaat teh pada anak masih belum jelas.
Menurut dokter spesialis anak, Dr.Cut Nurul Hafifah, Sp.A, dalam tulisannya di situs IDAI, secara umum, sebetulnya teh tidak berbahaya bagi anak. Namun, manfaat konsumsi teh secara rutin pada anak belum terbukti.
Karenanya, Anda tetap dapat memberikan teh sebagai minuman bagi anak dengan memperhatikan jumlah dan saat pemberian, yatu di antara waktu makan dalam jumlah yang tidak berlebihan.
jangan beri anak teh secara berlebihan Foto: Shutterstock
Jika diberikan secara berlebihan, teh dapat menyebabkan dampak negatif, seperti:
ADVERTISEMENT
Teh mengandung stimulan dan bersifat diuretik
Teh mengandung sekitar 3 persen kafein, theobromine, dan teofilin yang semuanya merupakan suatu stimulan. Akibat efek stimulan ini, teh bisa membuat anak anda menjadi hiperaktif. Apabila anak Anda cukup aktif atau sulit tidur, sebaiknya hindari memberikan teh pada si kecil.
Kafein yang terkandung dalam teh juga bersifat diuretik, artinya tubuh akan lebih banyak mengeluarkan air seni setelah minum teh. Jadi, jangan cemas bila anak anda lebih sering buang air kecil setelah minum teh.
Teh bisa bikin anak kenyang dan malas makan
Sering kali setelah anak minum teh, anak akan merasa kenyang dan tidak mau makan. Padahal teh tidak mengandung zat gizi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta hanya sedikit sekali mengandung mineral. Hal ini bisa merugikan anak-anak yang membutuhkan zat gizi lengkap untuk bisa tumbuh dan berkembang.
ADVERTISEMENT
Teh kemasan sering kali mengandung tinggi gula
Ilustrasi anak minum teh kemasan Foto: Shutterstock
Teh dalam kemasan biasanya telah ditambahkan gula yang cukup banyak. Satu botol teh isi 250 ml mengandung gula tambahan sekitar 20 g. Padahal, Badan Kesehatan Dumnia (WHO) menyarankan asupan gula tambahan sebanyak 10 persen dari total kalori.
Sebagai ilustrasi, seorang anak berusia 5 tahun yang memiliki berat badan ideal 18 kg boleh mendapat gula tambahan sekitar 45 gram per hari. Bayangkan berapa banyak gula yang dikonsumsi anak Anda bila minum teh kemasan tiga kali sehari. Teh dalam kemasan yang banyak mengandung gula tambahan ini merupakan salah satu minuman yang dikaitkan dengan meningkatnya kejadian obesitas pada anak.
Teh menghambat penyerapan zat besi
waspada bila anak terlalu sering minum teh Foto: Shutterstock
Es teh manis seringkali dihidangkan sebagai minuman pendamping saat makan. Padahal konsumsi teh dalam jumlah banyak saat makan dapat menyebabkan kekurangan zat besi.
ADVERTISEMENT
Hal ini sebaiknya dihindari karena polyphenol dan fitat yang terkandung dalam teh menghambat penyerapan zat besi anak. Akibatnya tubuh si kecil bisa kekurangan asupan zat besi yang dapat menyebabkan anemia atau kurang darah.