Ahli Gizi: Status Gizi Ibu Selama Kehamilan Bisa Tingkatkan Risiko Stunting

10 November 2022 11:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil makan makanan sehat. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil makan makanan sehat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stunting adalah masalah tumbuh kembang yang dapat menyebabkan tinggi badan anak di bawah rata-rata anak seusianya. Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas), prevalensi balita stunting pada 2018 mencapai 30,8 persen. Artinya, satu dari tiga anak di Indonesia mengalami stunting.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen. Meskipun hasil survei status gizi menunjukkan adanya penurunan dari tahun ke tahun, tetapi jumlah kasus stunting antar daerah masih cukup banyak ditemukan, sehingga dapat dikategorikan sebagai masalah kesehatan masyarakat tingkat berat.
Dokter memeriksa keadaan fisik seorang anak yang mengalami stunting di Desa Bokong, Taebenu, NTT. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ahli Gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) di Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi., permasalahan stunting sebenarnya tidak berdiri sendiri tanpa adanya berbagai faktor risiko yang mendasarinya.
“Permasalahan stunting tidaklah berdiri sendiri, sebab, lingkungan terdekat anak merupakan faktor yang turut memberi pengaruh besar pada persoalan stunting di Indonesia. Mulai dari praktik menyusui, MPASI, pemantauan tumbuh kembang yang tidak rutin,” kata Prof. Anna, dalam acara Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting, di Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (8/11).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Prof. Anna menambahkan bahwa status sosial ekonomi rumah tangga, ketahanan pangan keluarga, minimnya akses air bersih, buruknya fasilitas sanitasi, dan kurangnya kebersihan lingkungan, juga menjadi faktor penyumbang kasus stunting. Bukan pada pola asuh dan sanitasi saja, tetapi pola makan dan status gizi ibu hamil pun turut menjadi faktor penentu gizi anak di kemudian hari. Kok bisa?

Penjelasan Ahli soal Status Gizi Ibu Selama Kehamilan Menentukan Pertumbuhan Anak di Kemudian Hari

Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutter Stock
Ya Moms, Prof. Anna menjelaskan bahwa salah satu cara mencegah atau menyelesaikan masalah stunting ini adalah memperhatikan pemberian nutrisi ibu dan anak yang seimbang di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), tepatnya sejak di dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Bahkan, memastikan nutrisi ibu yang cukup sebelum konsepsi juga penting dilakukan.
ADVERTISEMENT
“Salah satu pendekatan penyelesaian dari sekian banyak pendekatan yang harus dilakukan secara bersamaan adalah pemberian nutrisi ibu dan anak yang seimbang di 1000 HPK, dan memastikan nutrisi ibu yang cukup sebelum konsepsi juga penting,” ungkap Prof. Anna, dalam Media Gathering Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting di Yogyakarta, Rabu (9/11).
Lantas, bagaimana caranya?
Ilustrasi makanan sehat. Foto: Shutterstock
Sama seperti anak-anak, ibu hamil juga bisa mengikuti program ‘Isi Piringku’. Program ini merupakan salah satu bentuk dukungan Danone Indonesia untuk membantu pemerintah dalam mengurangi dan mencegah kasus stunting di Indonesia. Maksud dari program ini, ibu hamil dan anak-anak perlu memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi setiap harinya. Mulai dari karbohidrat, protein, sayuran, dan vitamin.
Meski demikian, terdapat perbedaan jumlah porsi antara ibu hamil dan anak-anak. Sebab nutrisi tersebut juga akan berguna untuk janin di dalam kandungan. Prof. Anna pun menambahkan, jika ingin menggunakan ikan sebagai sumber protein, sebaiknya jangan memilih ikan jenis air tawar karena kandungan omega-3 nya lebih rendah.
Ilustrasi ibu hamil makan ikan Foto: Shutter Stock
“Penekanannya pada ibu hamil porsinya harus ditambah karena ada tambahan untuk bayinya, ya. Bedanya, energinya itu harus 300 kilo kalori, untuk (meningkatkan) kecerdasan anak bisa mengkonsumsi pangan-pangan omega tiga, kalau ikan misalnya ikan laut yang omega-3 nya tinggi, pangan-pangan lainnya harus diperhatikan juga supaya berat badan bayinya sesuai dan otaknya berkembang dengan baik,” jelas Prof. Anna, saat ditemui kumparanMOM, di kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, permasalah stunting harus menjadi perhatian semua kalangan masyarakat. Sebab masalah gagal tumbuh ini dapat berdampak pada perkembangan kognitif anak, sehingga tumbuh kembangnya tidak optimal dan mengalami penurunan kecerdasan intelektual (IQ), Moms.