Ahli di AS Teliti Biaya Menyusui, Bisa Capai Ratusan Juta Rupiah per Tahun!

11 Oktober 2023 10:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Moms, mungkin Anda selama ini berpikir bahwa menyusui bayi itu gratis jika dibandingkan yang diberi susu formula. Tetapi, ternyata menyusui bayi itu tidak gratis lho, Moms. Kok bisa?
ADVERTISEMENT
Pertanyaan inilah yang dicoba diteliti oleh tim peneliti Yale University, Amerika Serikat. Para peneliti terinspirasi dari kejadian krisis susu formula bayi yang parah di AS pada tahun 2022 lalu. Saat itu, persediaan susu formula mengalami kelangkaan, yang disebabkan terhambatnya rantai pasokan dan kurangnya pekerja produksi akibat pandemi COVID-19.
Kondisi kekurangan susu formula membuat sejumlah orang tua stres. Dan mereka yang bergantung pada susu formula terpaksa memberikan metode pemberian makanan yang kurang aman pada anak-anaknya. Seperti menggunakan susu formula racikan dari beberapa merek sekaligus, mengurangi jumlah susu formula, atau berbagi ASI secara informal.
Dari kejadian itu, tim dari Yale University meneliti dan menghitung biaya 'tersembunyi' dari menyusui. Kira-kira, berapa ya bila dijadikan uang?
ADVERTISEMENT

Bila Menyusui Bayi Dijadikan Uang, Kira-kira Jadi Berapa Ya?

Nah Moms, sebelum masuk penjelasan, Anda perlu mengetahui berapa pengeluaran untuk membeli susu formula di Amerika Serikat. Dikutip dari Motherly, pengeluaran pembelian susu formula berkisar 760 hingga 2.280 dolar AS (sekitar 12 juta hingga 35,9 juta) per tahun.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutterstock
Sedangkan, temuan peneliti adalah menyusui selama setahun mungkin menghabiskan biaya lebih dari 7.940 hingga 10.585 dolar AS (sekitar 125 juta hingga 166 juta) per tahun. Peneliti mendapatkan angka tersebut dengan memperhitungkan makanan yang dikonsumsi ibu, peralatan yang digunakan, dan waktu yang dihabiskan untuk menyusui.
Namun, jumlahnya bisa saja lebih besar karena setelah periode ASI eksklusif enam bulan, pemberian ASI bisa diperpanjang hingga dua tahun ditambah si kecil mulai diberikan makanan padat.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah pertama kalinya kami benar-benar melihat biaya yang ditanggung oleh ibu menyusui dalam dolar dan sen," kata Sarah Mahoney, mahasiswa MD-PhD tahun kedua yang juga penulis utama makanan tersebut, yang temuannya dipublikasikan pada Journal of Perinatology pada Maret 2023.
"Makanya, hal ini sangat penting jika ingin mengembangkan kebijakan yang efektif untuk mempromosikan pemberian ASI," lanjutnya.
Apa saja yang menjadi faktor penilai biaya menyusui oleh para peneliti? Pertama-tama, mereka meninjau literatur seputar biaya menyusui untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang dipertimbangkan. Setelah variabel ditentukan, barulah mereka menghitung biata masing-masing faktor berikut ini:
Ilustrasi ibu menyusui Foto: Shutter Stock
Diperkirakan, rata-rata ibu menyusui menghabiskan waktu sekitar 3-4 jam dalam sehari untuk menyusui bayinya setiap hari. Durasi ini bisa bervariasi tergantung usia dan faktor lainnya, seperti bayi sedang sakit atau tumbuh gigi.
ADVERTISEMENT
Belum lagi bila dalam perjalanan menyusui, sang ibu mengalami faktor penghambat seperti ASI minim, saluran tersumbat, mastitis, infeksi, atau masalah lainnya. Ini biasanya membutuhkan perawatan yang harganya tidak murah, atau tidak selalu ditanggung oleh asuransi.
Mahoney juga menemukan bahwa hampir 1 dari 5 anak di AS yang diberikan ASI bisa menghabiskan lebih dari separuh pendapatan tahunan keluarga tersebut. Meski begitu, pemberian ASI pada bayi diyakini masih menjadi opsi yang paling baik. Maka dari itu, pihaknya mendorong pemerintah AS untuk memudahkan akses bagi ibu menyusui. Mulai dari pemberian dukungan klinis laktasi prenatal dan pascamelahirkan yang lebih baik hingga kebijakan ramah laktasi di tempat kerja.
Sehingga, para ibu menyusui nantinya bisa menjalankan rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP) untuk menyusui bayinya hingga dua tahun atau lebih.
ADVERTISEMENT
Yang terakhir, jangan lupa bahwa ini merupakan gambaran kondisi di Amerika Serikat. Kebutuhan setiap bayi dan ibu menyusui pun bisa berbeda-beda. Dan hingga kini, belum ada data penelitian serupa dilakukan di Indonesia ya, Moms!