Abel Cantika Menyapih Anaknya Sebelum Usia 2 Tahun, Kenapa Ya?

10 Juni 2022 14:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abel Cantika dan anaknya, Kaluela. Foto: https://www.instagram.com/abellyc/
zoom-in-whitePerbesar
Abel Cantika dan anaknya, Kaluela. Foto: https://www.instagram.com/abellyc/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa-masa menyusui bayi biasanya sangat dinikmati ibu hingga seolah tak ingin berhenti. Meski begitu, akan ada momen saat ibu akhirnya perlu menyapih anaknya. Sebab, gizi di dalam ASI tidak akan lagi mencukupi kebutuhan nutrisi anak yang mulai tumbuh besar.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga sedang dilakukan oleh beauty influencer sekaligus ibu satu anak, Abel Cantika. Walaupun putrinya, Kaluela Shanum Abriella, belum genap berusia 2 tahun, Abel memutuskan untuk menyapihnya lebih awal yaitu pada usia 18 bulan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sama-sama menyarankan agar ibu bisa memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi dan berlanjut hingga anak berusia 2 tahun atau lebih, baru kemudian disapih.
Lantas, apa yang membuat Abel memutuskan untuk menyapih anaknya lebih awal, ya?

Alasan Abel Cantika Menyapih Anaknya Sebelum 2 Tahun

Melalui unggahan di Instagram story-nya pada Jumat (3/6) lalu, Abel menceritakan alasannya menyapih putrinya lebih awal. Sebagai seorang ibu, ia tentu ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Sejak awal ia mengaku berniat untuk menyusui Kalu –sapaan akrab anaknya selama 2 tahun, namun, hal itu ternyata tidak bisa ia wujudkan.
Instagram story Abel Cantika. Foto: Instagram/@abellyc
“Aku sangat bersyukur bisa menyusui dan aku juga bersyukur bisa lulus memberikan ASI eksklusif kepada Kalu. Dari awal aku udah berniat mau menyusui Kalu sampai 2 tahun, tapi itu kan baru rencanaku,” tulis Abel dalam story-nya.
ADVERTISEMENT
Di usianya yang sudah menginjak 18 bulan, Kalu masih menyusu dalam jumlah banyak meski sang ibu sudah berusaha mengurangi jadwal menyusuinya agar asupannya seimbang dengan mengonsumsi makanan berat. Sebab, menurutnya, pada usia tersebut Kalu sebenarnya lebih membutuhkan asupan makanan berat daripada ASI.
“Seumuran Kalu lebih butuh asupan makanan berat daripada ASI. Sedangkan Kalu makannya dikit. Salah satu indikator tumbuh kembang anak kan BB (berat badan) ya, BB Kalu masih dalam kurva normal tapi udah beberapa bulan ini stuck,” lanjut Abel.
Sesuai saran dokter spesialis anak yang ikut andil dalam tumbuh kembang putrinya, Abel mengurangi asupan ASI untuk Kalu dan diselingi dengan susu formula. Namun, hal itu juga tidak berhasil. Sehingga, akhirnya ia memutuskan untuk menyapih Kalu. Meski awalnya sangat sulit, keputusannya untuk menyapih membuahkan hasil dan kini Kalu sudah mulai makan dengan porsi normal.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah (menyapih) membuahkan hasil. Masya Allah Kalu makannya sudah normal dan BB-nya langsung naik,” kata Abel lagi.
Kendati demikian, Abel mengaku bukan orang tua yang kerap membandingkan berat badan anaknya dengan anak yang lain. Yang terpenting baginya adalah Kalu tetap sehat, aktif, mau makan sesuai porsinya, dan tumbuh kembangnya berjalan optimal sesuai usianya.